Kisah Sukses Ekspor Sapu Lidi ke Luar Negeri | Export Expert Talk #82

Описание к видео Kisah Sukses Ekspor Sapu Lidi ke Luar Negeri | Export Expert Talk #82

Mahasiswi bernama Sadariah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menyita perhatian usai berhasil mengekspor 25 ton sapu lidi ke India. Sadariah sebelumnya memasarkan produk sapu lidi tersebut melalui website perusahaan yang ia bangun bersama sejumlah rekannya.

Cerita Sadariah dan kelompoknya terjun ke dunia usaha karena mereka sebelumnya minim pendapatan saat pandemi COVID-19 melanda 2020 lalu. Dia kemudian membuka berbagai macam usaha namun keuntungannya dinilai tak memuaskan.

"Kita sempat buka bisnis olshop, karena tidak puas kita juga buka bisnis minuman, karena tidak puas akhirnya kita belajar lagi," kata Sadariah.

Menurut Sadariah, ekspor sapu lidi ke India itu merupakan yang perdana. Untuk memenuhi permintaan buyer, Sadariah mengaku mendatangkan sapu lidi dari berbagai daerah.

"Target buyer untuk sekali pengiriman itu 25 ton dalam satu kontainer. Ini dikumpulkan tidak cukup sebulan," ungkapnya.

Sadariah mengaku usahanya sempat diragukan banyak warga sehingga menyulitkannya mengumpulkan sapu lidi sesuai permintaan buyer. Namun karena dibantu beberapa rekannya, ia aktif mengunjungi desa-desa, meyakinkan warga bahwa daun kelapa yang awalnya hanya menjadi limbah ternyata memiliki nilai lebih untuk meningkatkan perekonomian.

"Pas pengiriman perdana kemarin, orang sudah banyak yang tahu kalau lidi kelapa itu bernilai, sudah banyak masyarakat yang percaya. Karena pas awal-awal kita edukasi masyarakat, kita edukasi mereka, tidak ada yang percaya," katanya.

Kisah Sadariah turut menyita perhatian pemerintah setempat. Oleh sebab itu, ekspor perdana komoditas pertanian sapu lidi ini dilakukan di pelataran Gedung Gabungan Dinas Polewali Mandar, Jumat siang (22/4).

Pelepasan ditandai dengan pengguntingan pita serta pemecahan kendi yang dilakukan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar dan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar. Selanjutnya adapula Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Wisnu Masisa serta Sadariah sendiri.

Pada kesempatan sama, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar mengapresiasi keberhasilan Sadariah mengekspor sapu lidi ke India. Ia berharap, jumlah sapu lidi yang diekspor bisa ditingkatkan

"Adek Sadariah ini baru bergerak sekitar (wilayah) Luyo, kalau dia sudah bergerak ke Tapango Barat, Katumbangan Lemo, masuk ke Limboro, itu semua sentra kelapa. Kalau ini bisa dibagi tugas, pasti saya yakin dalam sebulan dia (Sadariah) bisa mengirim lima kontainer, kalau ini bisa dimaksimalkan. Karena sayang kalau daun kelapa hancur begitu saja," imbuhnya.

Ia juga meminta agar ke depan sapu lidi bisa dikelola menjadi barang industri rumahan demi meningkatkan perekonomian warga setempat.

"Kalau sudah ada nilainya, bagaimana ananda Sadariah bisa membagi untuk dijadikan produk rumahan. Jadi bukan hanya makanan yang bisa dijadikan produk rumahan, ini sapu lidi bisa menjadi pekerjaan emak-emak, ibu-ibu, sambil ayun anaknya, sambil menyusui bisa mengolah lidi," tutur Ibrahim.

Dan yang paling membanggakan, Sadariah sampaikan kalau dia mulai tertarik Ekspor setelah melihat video dari Export Expert Indonesia!!

Комментарии

Информация по комментариям в разработке