Dewa 19: Perjalanan Panjang Grup Musik Legendaris Indonesia
Dewa 19, atau lebih dikenal sebagai Dewa, adalah sebuah grup musik rock Indonesia yang telah menyemarakkan dunia musik Indonesia sejak pembentukannya pada tahun 1986 di Surabaya. Grup ini terdiri dari beberapa musisi berbakat dan telah mengalami beberapa pergantian personel selama perjalanan karier mereka. Dewa 19 saat ini terdiri dari Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Yuke Sampurna (bas), dan Agung Yudha (drum).
Awal Mula dan Pembentukan (1986–1991)
Dewa 19 pertama kali terbentuk pada tahun 1986 oleh empat siswa SMP Negeri 6 Surabaya dengan nama awal "Booster". Setahun kemudian, pada 26 Agustus 1986, nama "Dewa" diadopsi, mewakili inisial keempat pendiri grup: Dhani Ahmad, Erwin Prasetya, Wawan Juniarso, dan Andra Junaidi. Awalnya bermain musik pop, Dewa 19 kemudian merambah ke arah jazz setelah Erwin memperkenalkan genre tersebut. Pergantian personel dan variasi genre musik menjadi ciri khas perkembangan awal Dewa 19.
Kesuksesan Awal dengan Album Pertama (1992–1994)
Dewa 19 meraih ketenaran setelah merilis album perdana mereka pada tahun 1992 dengan judul "19". Album ini mencetak sejumlah hits, termasuk "Kangen" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi". Keberhasilan ini membawa Dewa 19 mendapat pengakuan di panggung musik Indonesia dan meraih penghargaan sebagai "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terlaris 1993" di BASF Awards 1993.
Pada tahun 1994, Dewa 19 meluncurkan album kedua, "Format Masa Depan". Di tengah penggarapan album ini, Wawan meninggalkan grup, dan perubahan formasi terus terjadi. Album ini melahirkan lagu-lagu seperti "Aku Milikmu" dan "Tak Kan Ada Cinta yang Lain".
Puncak Karier Bersama Ari Lasso (1995–1997)
Dewa 19 mencapai puncak kejayaan selama dekade 1990-an ketika Ari Lasso menjadi vokalis. Album "Terbaik Terbaik" (1995) menjadi tonggak kesuksesan dengan hits seperti "Cukup Siti Nurbaya" dan "Cinta 'Kan Membawamu Kembali". Album berikutnya, "Pandawa Lima" (1997), menghasilkan lagu-lagu populer seperti "Kirana" dan "Kamulah Satu-Satunya". Dewa 19 berhasil meraih sejumlah penghargaan, termasuk di Anugerah Musik Indonesia (AMI).
Tantangan dan Perubahan Formasi (1998–1999)
Tahun 1998 membawa tantangan berat ketika Dewa 19 menghadapi masalah ketergantungan narkoba dan perubahan formasi. Wong Aksan dikeluarkan, dan masalah narkoba melibatkan Ari Lasso dan Erwin Prasetya. Album "The Best of Dewa 19" (1999) dirilis sebagai kompilasi karya-karya bersama Ari Lasso. Masalah ini memaksa Dewa 19 vakum sejenak.
Era Once Mekel dan Kesuksesan Lebih Lanjut (2000–2006)
Pada tahun 2000, Dewa 19 kembali dengan formasi baru, menggandeng Once Mekel sebagai vokalis. Album "Bintang Lima" (2000) dan "Cintailah Cinta" (2002) meledak di pasaran, masing-masing dengan hits seperti "Roman Picisan," "Separuh Nafas," dan "Arjuna." Dewa 19 meraih kesuksesan besar, mengadakan konser di dalam dan luar negeri, dan mencoba melebarkan sayap internasional dengan album "Republik Cinta" (2006).
Perjalanan Selanjutnya (2007–sekarang)
Setelah beberapa tahun vakum, Dewa 19 kembali meramaikan panggung musik Indonesia dengan konser reuni pada tahun 2011. Ahmad Dhani tetap menjadi pilar utama, dan beberapa kali terjadi perubahan personel. Meskipun tidak lagi secara aktif merilis album, Dewa 19 terus menjaga popularitasnya melalui partisipasi dalam berbagai acara konser dan festival.
Warisan dan Pengaruh
Dewa 19 tidak hanya menciptakan lagu-lagu populer, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan musik Indonesia. Gaya bermusik yang unik, perubahan formasi yang dinamis, dan keberanian eksperimen membuat Dewa 19 menjadi legenda dalam sejarah musik Indonesia. Meskipun melalui berbagai tantangan dan perubahan, warisan Dewa 19 tetap hidup dalam ingatan penggemar setia mereka.
Dengan pengaruh mereka yang masih terasa dalam musik Indonesia, Dewa 19 tetap menjadi salah satu ikon terbesar dalam sejarah musik Tanah Air. Meskipun telah melewati berbagai dinamika, mereka membuktikan bahwa semangat musik yang kuat dapat melewati ujian waktu, menciptakan kenangan abadi bagi para penggemar setia.
Информация по комментариям в разработке