Tumbuhan lamun punya manfaat ekologis dan rumah bagi invertebrata dan ikan kecil

Описание к видео Tumbuhan lamun punya manfaat ekologis dan rumah bagi invertebrata dan ikan kecil

Audy Ramadhani Aswar
Manfaat Ekologi Lamun

Tumbuhan lamun memiliki banyak manfaat ekologis yang sangat potensial, salah satunya adalah melindungi invertebrata dan ikan kecil. Daun-daun lamun yang padat dan berdekatan dapat meredam arus, gelombang, dan arus materi organik. Ini membuat padang lamun lebih tenang dan produktif di pantai di dekat terumbu karang. Kondisi alami di padang lamun sangat disukai oleh ikan-ikan kecil dan invertebrata kecil seperti beberapa jenis udang, kuda laut, bivalvi, gastropoda, dan echinodermata. Hal terpenting lainnya adalah daun. Hewan-hewan kecil ini menggunakan epiphyte, berasosiasi dengan alga kecil sebagai sumber makanan utama mereka. Epiphyte dapat tumbuh dengan subur di permukaan daun lamun dan sangat disukai oleh udang-udang dan beberapa jenis ikan kecil.
Manfaat ekologi padang lamun sebagai berikut:
1. Habitat organisme semasa pertumbuhan: Habitat pembibitan biasanya digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan organisme laut karena daerah padang lamun adalah tempat yang terlindung dan dapat menyediakan makanan bagi organisme laut yang sedang dibudidayakan.
2. Habitat mencai makan: Habitat pencernan adalah tempat di mana berbagai organisme laut dapat mencapai makanan mereka. Duyung atau dugong (Dugong dugon) dan penyu hijau (Chelonia mydas) adalah dua jenis hewan yang sangat dekat dengan lamun.
3. Kedua jenis hewan ini sangat bergantung pada lamun sebagai sumber makanan mereka, jadi kerusakan habitat padang lamun pasti akan berdampak negatif pada mereka. Lamun adalah sumber makanan utama duyung, membentuk 90% dari makanannya. Spesies lamun seperti Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halophila ovalis, Halophila spinulosa, Syringodium isoetifolium, dan Thalassia hemprichii adalah makanan utama duyung (Hutomo et al., 2009). Penyu (Chelonia mydas) yang juga adalah hewan laut herbivor, bergantung pada lamun sebagai makanan utamanya. Spesies lamun seperti C. serrulata, H. ovalis, H. pinifolia, H. spinulosa, dan H. uninervis adalah yang paling disukai oleh penyu (Hutomo et al., 2009).
4. Stabilize Sediments: Padang lamun berfungsi sebagai stabilisator sedimen dengan menahan dan menstabilkan berbagai jenis sedimen yang dibawa oleh gelombang dan arus air laut. Ini memastikan bahwa dasar permukaan laut kuat dan selalu stabil.
5. Menyerap nutrisi berlebih. Padang lamun berfungsi sebagai penyerapan nutrisi berlebih karena menyerap zat hara atau nutrisi penting dari ekosistem lamun, terutama nutrisi yang dibutuhkan organisme laut. Selain fungsinya yang disebutkan di atas, padang lamun juga berfungsi untuk melindungi pantai dari erosi dan pemurnian air, menyerap CO, dan menstabilkan sedimen.
6. Sebagai pendaur zat hara: Padang lamun memang memegang peran penting dalam pendauran berbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh alga. Ekosistem lamun perairan dangkal mempunyai fungsi antara lain (Philips & Menez, 1988)
 Menstabilakan dan menahan sedimensedimen yang dibawa melalui tekanan yang satu ke tekanan yang lain dari arus dan gelombang.
 Daun-daun padang lamun memperlambat dan mengurangi arus dan gelombang serta mengembangkan sedimentasi.
 Memberikan perlindungan terhadap hewan-hewan muda dan dewasa yang berkunjung ke padang lamun.
 Daun-daunnya sangat membantu organisme-organisme. - Mempunyai produktivitas dan pertumbuhan yang tinggi.
 Memfiksasi karbon yang sebagian besar masuk ke dalam system daur rantai makanan. (Tangke, Umar 2010).
7. Sebagai filter alami perairan pantai: Padang lamun berfungsi sebagai penyaring pantai yang menangkap nutrisi seperti karbon dan nitrogen di zona pesisir, meningkatkan produktivitas habitat, dan memberikan manfaat seperti penyimpanan karbon. karbon yang terjaga di permukaan sedimen padang lamun sebagian besar berasal dari sumber nonpadang lamun, dengan variabilitas sumber nutrisi yang dapat dijelaskan dengan baik oleh salinitas. Dengan mengkuantifikasi siklus karbon dan nitrogen di wilayah baru dan menjelaskan mekanisme habitat yang mendasari variabilitas retensi nutrisi, temuan ini akan bermanfaat untuk penimbunan nitrogen dan karbon biru di zona pesisir (Prystay, Sipler, Foroutani, & Le Bris, 2023).

Комментарии

Информация по комментариям в разработке