Скачать или смотреть TIRTO DAILY-Anak Muda Berlomba-lomba Jadi Influencer, Dongkrak Ekonomi Digital?

Fenomena menjadi influencer semakin diminati anak muda di Indonesia. Antusiasme tersebut terlihat dari hasil survei Tirto bersama Jakpat pada Juli 2025 terhadap 1.250 responden berusia 16-45 tahun. Sebanyak 66,48 persen dari mereka mengaku sangat ingin atau cukup tertarik menekuni profesi sebagai influencer.

Minat terbesar berasal dari kelompok usia muda, terutama rentang 16-19 tahun dan 20-25 tahun. Temuan ini memperkuat bahwa profesi influencer kini menjadi salah satu pilihan karier favorit di kalangan usia produktif.

Tingginya ketertarikan ini juga didorong oleh konsumsi konten yang tinggi. Sebanyak 77,28 persen responden mengaku menonton konten influencer setiap hari, sementara 69,39 persen lainnya mengikuti akun influencer di media sosial.

Menurut Kunto Adi Wibowo, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, menjadi influencer kini dianggap pekerjaan impian generasi muda karena fleksibilitas waktu dan peluang kerja sama dengan brand ternama.

“Banyak brand, banyak kemudian produk yang membutuhkan influencer ini sebagai alat untuk menggapai atau lebih efektif berkomunikasi dengan calon pembeli atau market mereka atau pasar mereka,” Ujar Kunto kepada wartawan Tirto, Senin (30/1/2025).

Di sisi lain, Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai influencer memiliki peran strategis dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.

“Influencer ini sebagai salah satu sektor ekonomi ya sektor ekonomi yang dimana pelakunya pasti harus mempunyai standar yang sama dengan pelaku usaha ataupun ya pekerja lainnya gitu kan. Seperti membayar pajak dan sebagainya itu harus sama gitu kan. Nah yang kedua adalah kita melihat posisi influencer ini jangan dibatasi terlalu tinggi karena kalau kita lihat influencer ini berbasiskan pada kreativitas, pada kebebasan merek berekspresi,” kata Huda kepada wartawan Tirto, Rabu (2/7/2025).

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah untuk merespons fenomena ini sebagai bagian dari perubahan dunia kerja di era digital.

Penulis: Anggia Rahajeung
Editor: Muhammad Rilo
Produser: Indana Zulfa