Скачать или смотреть Tanam Padi MAJU VS TANDUR TANam MunDUR - Sejarah Perkembangan Tandur atau Tanam Padi

Sejarah Tandur atau Tanam Padi
#tandur #farming #petani

Tandur atau tanam padi adalah salah satu praktik pertanian tertua di dunia, khususnya di kawasan Asia. Aktivitas ini memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan perkembangan peradaban manusia, khususnya di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan. Berikut adalah ringkasan sejarah tandur atau tanam padi:

1. Asal-usul Padi

Domestikasi Awal: Padi (Oryza sativa) pertama kali didomestikasi sekitar 8.000–10.000 tahun lalu di wilayah lembah Sungai Yangtze, Tiongkok. Penemuan arkeologis menunjukkan adanya bukti pertanian padi purba di daerah tersebut.

Jenis Padi: Terdapat dua varietas utama:

Oryza sativa indica – berasal dari India dan Asia Selatan.

Oryza sativa japonica – berasal dari Tiongkok dan Asia Timur.

2. Penyebaran ke Asia Tenggara dan Dunia

Setelah domestikasi awal di Tiongkok dan India, teknik tanam padi menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam, melalui jalur migrasi manusia dan perdagangan.

Di Indonesia, bukti tertua pertanian padi ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur dan diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun.

Teknik bertanam padi di sawah (irigasi) berkembang pesat dan menjadi budaya agraris yang kuat, khususnya di Jawa dan Bali, yang dikenal dengan sistem subak (di Bali) dan sistem irigasi terasering (di berbagai wilayah pegunungan).

3. Proses Tandur (Tanam Padi)

Tandur adalah bagian penting dari siklus tanam padi, terutama dalam sistem sawah basah. Proses ini melibatkan:

Penyemaian benih di bedengan khusus.

Setelah 20–30 hari, bibit dipindahkan ke sawah yang sudah dibajak dan dialiri air.

Penanaman dilakukan secara manual (tradisional) atau dengan alat modern (di beberapa negara).

Di Indonesia, kegiatan tandur sering dilakukan secara gotong royong, mencerminkan nilai sosial dan kebersamaan masyarakat desa.

4. Nilai Budaya dan Sosial

Tradisi menanam padi tidak hanya ekonomi, tetapi juga mengandung nilai budaya dan spiritual. Di beberapa daerah, ada upacara sebelum dan sesudah tanam, seperti mapag sri (menyambut Dewi Padi) di Jawa.

Di Bali, tanam padi diatur dalam sistem subak yang tidak hanya mencerminkan pengetahuan irigasi, tetapi juga filosofi Tri Hita Karana (keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan).

5. Modernisasi dan Tantangan

Saat ini, pertanian padi menghadapi tantangan seperti:

Alih fungsi lahan

Perubahan iklim

Menurunnya minat generasi muda untuk bertani

Namun, teknologi modern seperti padi hibrida, traktor, dan sistem pertanian presisi mulai digunakan untuk meningkatkan produktivitas.