Manfaat & Komposisi ASI

Membahas perihal ASI dan Menyusui seakan tak ada habisnya, dan selalu menarik untuk didiskusikan. Mengapa bayi harus disusui? Jawabnya, karena ASI adalah yang terbaik untuk bayi, dan mendapatkan ASI merupakan hak seorang bayi.

Pada saat dilahirkan, sejumlah organ bayi belum matang sempurna. Salah satunya adalah organ pencernaan bayi. Komposisi ASI sarat dengan komponen baik yang dapat menyempurnakan fungsi pencernaan bayi, antara lain laktosa yang akan “memilih” kuman apa yang boleh tumbuh di usus bayi, lalu _growth factor_, dan enzim-enzim yang membantu mencerna ASI, yang tidak terdapat pada susu formula yang paling mahal sekalipun.

Untuk mendapatkan produksi ASI dan menyusui optimal, ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) agar bayi dapat menemukan puting payudara ibu lebih cepat, dan rawat gabung agar bayi dapat melekat kepada ibu.

Setiap ibu pada dasarnya dapat menyusui bayinya. Bahkan pada ibu dengan bayi kembar sekalipun; meski tak mudah, namun tetap bisa dilakukan. Yang terpenting, selalu pantau berat badan bayi yang harus naik grafiknya (boleh turun pada hari ke-3 hingga ke-5 sebanyak 10% dari berat lahir). Bila berat badan bayi tidak naik, apalagi turun, maka harus dievaluasi apakah proses menyusui sudah benar, termasuk pelekatannya, dan dicoba memerah kolustrum meski mungkin hanya diperoleh sedikit, serta membangunkan bayi tiap 2 jam untuk disusui.

Apabila semua sudah dievaluasi dan berat badan bayi tidak naik, apalagi disertai demam, maka pemberian tambahan ASI dapat dilakukan. Pilihan pertama adalah ASI donor yang harus dipastikan keamanannya. Ibu pendonor harus melakukan skrining HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Sementara ASI perah yang akan didonorkan harus melalui skrining CMV.

Bila hal tersebut tidak memungkinkan, maka pemberian susu formula adalah pilihan terakhir. Itu pun hanya diberikan 2 cc/kg berat badan bayi. Caranya: susui dahulu bayi, beri susu formula, lalu susui kembali. Biasanya, bayi akan tenang jika kenyang dan ibu pun dapat beristirahat tenang sehingga dapat meningkatkan produksi ASI. Bila produksi ASI mulai meningkat maka susu formula dapat dihentikan.


Website: https://www.klinikdrtiwi.com/
Instagram: @drtiwi dan @klinikdrtiwidotcom_official
Twitter: @drtiwi
Youtube channel:    / drtiwitv