Misteri Makam Keramat Sabokingking Palembang- makam raja Palembang

Описание к видео Misteri Makam Keramat Sabokingking Palembang- makam raja Palembang

Mang dayat Episode 105

Mang Dayat Adalah Channel asli wong Palembang yang pertama kali mengangkat Dakwah, Sejarag, budaya dan Pariwisata kota Palembang khususnya dan sumatera Umumnya dengan khas menggunakan bahasa lokal Palembang sehari-hari, namun dikarenakan bahasa Palembang mudah dimengerti dan mirip dengan bahasa indonesia maka tetap dapat dinikmati masayarakat se Indonesia

Ceceran Misteri Makam Kramat Sabokingking

sabokingking ini biso dikatoke luput dari perhatian kito sebagai wong palembang, bahkan banyak anak mudo teropsesi dengan budaya jepang atau korea, lebih seneng ke mall dan cafe daripada menggali situs sejarah
Puji syukur Kepada Allah dimasa modernisasi dimano-mano , masih ado sekelompok anak muda yang menyebut dirinya SCB atau sahabat cagar budaya yang peduli dengan situs-situs cagar budaya, dalam kesempatan ini mang dayat melok rombongan SCB menggali situs sabokingking ini, lemaknyo melok mereka ni berkumpul dengan wong-wong yang satu visi dan jugo dibimbing oleh sejarawan Palembang, kali ini yang mendampingi Kami adalah kakanda Kemas Ari Panji dan jugo kito dikoordinasi oleh Cek Robby Sunata selaku Nahkoda dari SCB ini
Makam Sabokingking berada di Jalan Sabokingking, Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang, dari Penjelasan Kakanda Kemas Ari Panji Kompleks Pemakaman Sabokingking adalah salah satu kompleks pemakaman tertua di Palembang dan menjadi peristirahatan terakhir bagi sejumlah nama besar dalam sejarah Palembang. "Keberadaan Makam Sabokingking telah diketahui sebelum masa Islam di Palembang, yaitu sejak masa klasik pada masa Sriwijaya sekitar abad 7 Masehi, hal ini didasarkan adanya temuan prasasti Telaga Batu yang berdasarkan jenis aksaranya sejaman dengan prasasti masa Sriwijaya.
Selain itu bukti adanya peninggalan masa klasik diindikasikan temuan 2 buah batu yang merupakan asana atau tempat dudukan arca atau prasasti. "Salah satu asana tersebut terletak di dalam bangunan tertinggi satu ruang dengan nisan makam Pangeran Seda ing Kenayan, sedangkan yang satu berada di halaman bangunan di dalam pagar berdekatan dengan Gapura Paduraksa," unsur-unsur kepurbakalaan di Sabokingking berlanjut pada masa berikutnya, yaitu dengan adanya makam yang merupakan tokoh-tokoh awal Kesultanan Palembang pada periode abad ke 16
Bangunan kompleks makam Sabokingking menurutnya dikelilingi air yang menyerupai pulau di tengah danau. Di depan bangunan terdapat gapura tembok berbentuk paduraksa sebagai penghubung jalan dengan bangunan utama. Kompleks Makam Sabokingking memiliki denah berbentuk empat persegi panjang dan merupakan bangunan tembok beratap limasan yang didalamnya terdapat makam-makam dengan bentuk lantai bertingkat. Bangunan makam terdiri dari 3 buah teras, dengan perincian setiap teras ada yang memiliki cungkup dan tidak bercungkup.



Teras pertama dimakamkan tokoh seorang panglima besar Ki Mas Agus Bodrowongso atau Ki Abdurahman beserta para panglima yang kedudukannya lebih rendah dibandingkan panglima yang dimakamkan di teras kedua. Teras kedua Pada bagian teras kedua terdapat 4 buah makam dan Teras ketiga merupakan teras yang tertinggi terdapat makam tokoh-tokoh penting yang berjumlah 21 makam. Daiantara tokoh penting yaitu Sido ing Kenayan atau pangeran yang meninggal di kenayan, Sido Ing Kenayan adalah Raja Palembang yang memerintah pada tahun 1630-1642 M, ado jugo makam istri dari Sido ing kenayan yaitu ratu sinuhun, ratu sinuhun merupakan tokoh wanita penting biso kito katoke sudah menjadi ibu kartini sebelum kartini ado, Ratu sinuhun iyolah yang menulis undang-undang simbur cahaya yang menjadi dasar hukum kerajaan Palembang hingga dimasa kesultanan Palembang, kemudian terdapat jugo makan dari Alhabib Al Arif Billah Umar Bin Muhammad al idrus bin shahab sebagai imam kubur pangeran sido ing kenayan dan ratu sinuhun

Tokoh lainnyo yang dimakamkan disini adalah Raden Usman (Purbaya), Putri Sloko, Fatimah Tussadiah, Panglima Moh. Akil, Raden Dendik, Jangsari, Raden Wancik (Kuncung mas), Nyi Mas Ayu Rokiah Khasanah, Putri Perak, Tu Bagus, Jiro Sentiko, Pangeran Ratu Pasarean, Pangeran Antasari (adik Sinuhun), Putri Ayu, Putra Adi Kusuma, Ki Mas Gede Marta, Putri Cilik, Putri Menur. Makam sabokingking ini biso dikatoke makamnyo rajo-rajo, sejak dulu makam ini sudah dimuliakan oleh masyarakat Palembang karno itu kolonial belando menyebutnyo kramat sabokingking, sebenernyo bukan kawasan sabokingking bae yang punyo cerito tapi di dekat sini jugo ado makam kawah tengkurep dan jugo makam dari Ki gede Ing Suro, bahkan mangcek bicek saat mang dayat kesini kami mendapat info bahwa baru ditemukan yang di duga sebagai candi, batu-batu tuo ini ditemukan pendudul saat akan berkebun, saat ini batu-batu yang diduga situs baru ini sedang dalam penelitian

Комментарии

Информация по комментариям в разработке