Hidup di suhu 50 derajat: 'Saya harus memberi makan ternak dengan kardus' - BBC News Indonesia

Sebuah daerah di Mauritania, Afrika, yang dahulu adalah oase, tempat hidup 20.000 orang, kini ditinggalkan karena terkubur pasir.

Salah satu warganya, Mohammed Cheikh Chomouh tidak lagi bisa menemukan rumput untuk ternaknya.

"Saya terpaksa memberi mereka makan kardus," ujar peternak kambing itu. "Jika tidak, mereka akan mati kelaparan."

Cuaca panas yang ekstrem, hujan yang tidak pernah datang, membuat tanah tidak lagi menghijau, sumber pangan hampir tidak ada dan akhirnya Mohammed memutuskan untuk pindah, membawa serta kambing-kambingnya ke wilayah dekat laut.

Dia berharap, laut bisa menjadi solusi dan memberi penghidupan.

Tidak hanya peternak, para penambang garam pun menyebut perubahan iklim sangat memengaruhi pekerjaan mereka.

"Di sisi panas sekali. Panasnya seperti api," katanya,

Dia harus menambang saat dini hari, karena panas akan terasa menyengat bahkan di pagi hari.

"Kehidupan di sini berat. Berat sekali."

Berlangganan channel ini di: https://bit.ly/2Mkg9hY
Instagram:   / bbcindonesia  
Twitter:   / bbcindonesia  
Facebook:   / bbcnewsindonesia  

#bbcindonesia