Kulintangan untuk Tari Pinakang || Traditional Music from Sabah, Malaysian Borneo

Описание к видео Kulintangan untuk Tari Pinakang || Traditional Music from Sabah, Malaysian Borneo

Gong-row: Kulintangan (front) played by/dimainkan oleh Jaika Anakangit
1st Gong: Lombohon (far right) played by/dimainkan oleh William Chong Yun Vui
2nd Gong: Tongikon (second from right) played by/dimainkan oleh Jaharuddin Kaddas
3rd Gong: Salasakon (far left) played by/dimainkan oleh Maiwi Anakangit
4th Gong: Ambaton (second from left) played by/dimainkan oleh Jonting Ambaton

(Bahasa Melayu/Indo di bawah)
This video (rec. 3 Mar 2024) shows a piece from the traditional kulintangan repertoire, specifically one that accompanies a dance known as Pinakang, notable for its black clothing. This dance may be performed after rice harvesting has begun, at weddings (where the dance is required), and also at official events such as Pesta Menuai (Sabah province’s harvest festival).
These musicians were part of the broad ethnic group known as the Dusun, specifically one of the 40 subgroups called Kimaraggang, who occupy the areas around Marudu City, Northern Sabah. They were from Kampung Singgah Mata but I met them in an unfinished new house in Kampung Longob. They were a mix of Muslims and Christians. They told me they learnt the music from older members of their home kampung, and had already passed it on to some younger members. They bought the instruments from the large gong factory in Sumangkap, and the musicians said they were made from “tangki besi” (leftover iron used for making water tanks). They had performed overseas before, including in Canada (1995), Italy (2004), Korea (2010), and France (2012).

Video ini (direkam 3 Mar 2024) menunjukkan salah satu lagu dari muzik tradisional kulintangan, yaitu lagu untuk tarian Pinakang, sesuatu tarian yang memakai pakaian kulit hitam. Tarian ini bisa ditarikan setelah mulai padi, untuk pernikahan (wajib untuk pernikahan), dan juga acara resmi seperti Pesta Menuai (Pesta istimewa di provinsi Sabah).
Pemusisi-pemusisi ini anggota suku Dusun Kimaraggang yang tinggal di daerah-daerah dekat Kota Marudu. Pemusisinya asal dari Kampung Singamata, tapi saya berjumpa bersama mereka di rumah baru di Kampung Longob. Pemainnya agama Muslim atau agama Kristen. Katanya mereka belajar lagu ini dari orang-orang tua dari kampung aslinya, dan sudah melatih orang lain yang lebih muda. Mereka membeli alat muziknya dari factory gong di Sumangkap dan musisinya bilang gong-gong ini dibuat dari bahan tangki besi. Mereka pernah sempat pentas di luar negeri, termasuk Kanada (1995), Italia (2004), Korea (2010) dan Perancis (2012).
Terima kasih banyak kepada Jaika untuk bantuannya merekam video ini, dan juga kuah ayam dan bir yang kita makan/minim bersama. Saya tidak akan lupa hari saya di Longob! Terima kasih Pak Jidon dari UMS yang hubungi saya dengan pemainnya.

Sections/Bagiannya
00:00 - Momiluk (Pembukaan/Intro)
00:48 - Pinakang (Tarian utama/main dance)
03:06 - Momiluk (Keluar pentas/Exiting the stage)

Комментарии

Информация по комментариям в разработке