PENCIPTAAN MOTIF BATIK RONTEK PACITAN DALAMA BUSANA STREET WEAR

Описание к видео PENCIPTAAN MOTIF BATIK RONTEK PACITAN DALAMA BUSANA STREET WEAR

PENCIPTAAN MOTIF BATIK RONTEK PACITAN DALAMA BUSANA STREET WEAR karya Shalma Dayvayanti

Deskripsi Motif Batik :

UTHEK merupkan singkatan dari UTERE THETHEK yang artinya thethek yang berputar. Motif yang dibuat dari repitisi alat musik thethek yang memutar.

CALUK singkatan dari CAHYANING LAKU yang artinya penerangan jalan. Dalam Festival Rontek Gugah Sahur terdapat banyak penerangan saat acara dilaksanakan.

NGEMBUYUK artinya dedaunan yang rimbun.

NJURAT singkatan dari NGRAJUT ERAT yang bermakna menjalin kebersamaan yang erat.

Deskripsi Karya :

Karya pertama yang diberi judul dengan “JUMEDUL” yaitu jumbuh ning uriping leluhur yang artinya mewarisi sesuai apa yang menjadi tradisi dari leluhur. Pada motif desain ini digambarkan tradisi gugah sahur oleh masyrakat setempat untuk membangunkan orang yang akan sahur dalam bulan ramdhan dengan menggunakan thethek yang terbut dari pohon bambu. Dengan kebersamaan masyarakat di kota pacitan ingin membantu orang-orang agar tidak terlambat ketika bangun untuk sahur.Dan biasanya juga banyak masyarakat dari beberapa desa yang bergabung agar suara thethek nya lebih keras. Akaan tetapi disayangkan terkadang malah memicu keributaan yang membuat perseteruan diantar warga, maka dari itu motif busana yang dibuat tersusun dari kecil ke besar karena melihat dari kejauhan banyaknya warga yang antusias mengikuti Gugah Sahur tersebut. Tetapi banyak orang juga menyebutnya kentongan yang biasanya digunakan untuk peringatan ketika terjadi sesuatu.Busana street wear yang diciptakan untuk karya pertama ini terdiri baju tunik dengan bawah yang lebar, lengan lipatan dibagian bahu dan ditambahi kain tulle untuk menambah kesan manis, terdapat juga kupluk yang menambah kesan street wear. Cape yang didesain asimetris , serta celana kerja kulot.

Karya kedua dengan judul “MAYANGKARA” yaitu Manjing Mring Wewayangan Kahanan Dunyo yang diartikan bahwa apa yang sudah diwariskan oleh leluhur yang dulu harus kita kembangkan dan lestarikan sesuai dengan keadaan dunia.Dengan memberikan tem-tema mengandung sejaran diseti Festival Rontek Gugah Sahur diadakan merupakan salah satu cara kita menjaga tradisi dengan baik. Hubungan dengan motif pada karya ini adalah ada elemen alat musik thethek yang menjadi motif utama dan juga ada motif lampu hias yang selalu memberikan cahaya ketika acara Festival Rontek Gugah Sahur diadakan, karena acara tersebut diadakan pada malam hari. Dapat diartikan lampu adalah lambang menyala yang dapat memberikan penerangan menuju Festival Rontek Gugah Sahur yang lebih cerah dapat dikenal oleh berbagai kalangan didalam maupun luar negeri.
Busana yang diciptakan pada karya ke dua ini terdiri dari baju crop dengan desain motif yang melingkar disebagian leher hingga bawah, tangan dengan potongan di siku dengan beda model. Celana rok, bagi kaum yang bingung memakai antara celana atau rok, model pada kaya kedua ini cocok karena dalam 1 model terdapat 2 item celana ekstra rok

MAHDI” Mahanani Ing Kautamaan Dumading Urip artinya di dunia ini tidak lepas bagaimana cara kita memaknai kehidupan. Didalam motif ini ada berbagai elemen yang menggambarkan kebersamaan dan gotong royong. Dengan alat musik thethek sebagai jiwa dan dengan diiringi alat musik gamelan sebagai roh denga kebersamaan menabuh alat musik menciptakan alunan musik yang indah. Tak lupa juga pohon bambu yang sangat rimbun dapat memberikan kesejukan bagi alam dan kehidupan. Pohonnya yang menghasilkan alat musik yang sangat merdu dan berguna untuk kehidupan manusia. Dalam motif tersebut pohon bambu yang rindang memberikan kesan sejuk, tidak kepanasan dan teduh untuk penonton yang menyaksikan Festival Rontek Gugah Sahur Pacitan.Busana yang didesain karya ketiga ini baju dengan lengan potongan siku dengan warna yang berbeda serta aksen potongan kain di bagian siku. Celanan kerja kulot dan terdapat kain seperti lilit didepan celana memberikan kesan lebih sopan.

BERSAJI Babaring roso sejati artinya di dunia ini apa yang tidak kita cari selain rasa yang sejati untuk diri kita dan orang lain. Dalam motif yang dibuat menggambarkan rasa sejati pada tradisi yang sudah melekat di kota Pacitan dengan terus menggembangkan dan melestarikan Festival Rontek Gugah Sahur Pacitan dengan gebrakan-gebrakan baru menjadi ikoniknya kita Pacitan. Pada motif ini lengkap dengan alat musik thethek. Gamelan, penabuh alat musik. Penari. Dengan kebersamaan dan gotong royong mereka pasti akan menciptakan Festival Rontek Gugah Sahur yang di akui bangsa Indonesia sebagai warisan tradisi yang harus terus dilestarikan. Busana yang dibuat pada karya ke empat ini terkesan longgar saat dikenakan. Model baju yang longgar serta tangan yang berbeda ukuran memberikan kesan unik serta celana balon yang cocok digunakan kegiatan yang banyak melakukan aktivitas. Bagi kita anak muda terus berkarya dan ikut melestarikan serta menjaga tradisi di kota kita Pacitan.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке