https://medan.tribunnews.com/2022/05/...
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Beredar video memperlihatkan dua orang pria sok jago memakai baju organisasi masyarakat (ormas) memaksa minta pekerjaan, Senin (13/5/2022).
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi di salah satu tempat usaha di simpang Tuntungan, Kota Medan.
Kedua pria sok jago tampak memaksa minta pekerjaan agar mendapatkan uang.
Sementara pekerja untuk menurunkan barang berupa semen sudah ada.
"Tapi sudah aku kasih Rp 200 perbulan, apalagi yang kurang. Ini cuma 200 sak saja," kata pemilik toko bangunan.
Pria sok jago membalas dan menyebut dirinya sebagai pekerja.
"Kami pekerja kak, kami mau kerja," katanya.
"Sudah kerja, sudah siap dibongkar setengah. Tinggal dilanjutkan lagi dan lagian sudah perbulan kita janjikan terus apalagi," sebut pemilik toko bangunan kesal.
Namun, pernyataan itu dibantah oleh pria sok jago yang mengenakan topi terbalik.
"MoU saja tidak ada, ini buktinya kami tarik kop suratnya," katanya mengancam.
"Kan sudah dibilang bulanan kamu bayar. Kenapa lagi kalian apa ini (gangguin)," ujarnya.
"Kami bukan mau cari masalah," kata pria sok jago membantah.
"Abang ini macam enggak pernah aja kesini," katanya.
"Enggak apa kak rekam aja kak," sahutnya.
"Ini cuma 200 sak aja yang mau diantar. Terus-menerus kalian kesini," tutur pemilik toko.
Namun, pria sok jago mulai tinggi ngomongnya.
"Kak ini memang kerjaan kamu SPSI. Kakak jangan bilang kami ganggu ya, kami kerja," jawab pria sok jago membantah omongan pemilik toko bangunan.
"Terus kalian ngapain disini," tanya pemilik toko bangunan.
"Kami bongkar kok," katanya.
"Bongkar apa kau," sebutnya.
"Kami kerja kok," ujarnya.
"Kerja apa, ini sudah dibongkar setengah. Mau kalian lanjutkan lagi, kalian yang bongkar kalian bilang. Cemana coba, itu sudah setengah dibongkar. Sabar kalian dikit kenapa rupanya," teriak pemilik toko bangunan kesal.
"Kami orang SPSI kak, kerja kami bongkar," katanya.
"Tahu, kalian dari SPSI. Tapi semalam itu enggak bisa bongkar kalian bilang anggota itu," tanya pemilik toko bangunan.
"Jangan belit-belit kakak. Kami enggak mau cari keributan," katanya mengancam.
"Iya bukan kalian saja SPSI yang datang kesini, tapi yang lain bukan macam kalian caranya," kata pemilik toko bangunan.
"Cemana rupanya cara kami kak, enggak bagus," tantangnya.
"Enggak baguslah kayak gini. Jam 8 pagi kalian datang, ngeri kali kau. Orang belum buka dasar, kalian minta SPSI," katanya.
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com
Информация по комментариям в разработке