Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memberi enam pilihan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun akademik 2023. Dua diantaranya, KKN Moderasi Beragama dan KKN Internasional.
Koordinator PPM UIN Jakarta, Dr. H. Deden Mauli Darajat, S.Sos.I., M.Sc., mengungkapkan KKN Moderasi Beragama merupakan program pengabdian yang diinisiasi Kementerian Agama RI dengan diikuti 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Tahun ini, KKN Moderasi beragama dikoordinatori oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan dengan delegasi masing-masing PTKIN sebanyak lima orang mahasiswa peserta.
Menurut Deden, latar belakang diadakannya KKN ini adalah kampanye moderasi beragama harus digaungkan untuk tetap moderat dalam berbagai hal. Ia memberi tahu, para mahasiswa sudah berangkat pekan lalu pada Selasa (11/7/2023).
“Untuk KKN selain Reguler, mahasiswa boleh memilih serta mendaftar. Setelah itu, kami akan menyeleksi. Mahasiswa yang dipilih pun merupakan duta UIN Jakarta ataupun duta Indonesia untuk luar negeri, kota, dan daerah. Mereka harus menampilkan performa baik untuk UIN Jakarta di depan kampus lain,” bebernya.
Deden menambahkan, delegasi KKN Moderasi Beragama akan dipecah lagi dengan kelompok yang berbeda—tergantung panitia pelaksana dan sesuai aturan yang diterapkan oleh mereka.
Selain itu, KKN Internasional UIN Jakarta tahun ini dilakukan dengan mengirim para mahasiswa ke lima negara. Rinciannya ke Arab Saudi 7 orang, Jepang 5 orang, Korea Selatan (Korsel) 9 orang, Belanda 3 orang, serta Kuala Lumpur dan Kinabalu, Malaysia masing-masing 20 orang.
“Mahasiswa yang berminat sebanyak 110 orang dan yang diterima hanya 66 orang,” terangnya.
Deden menginformasikan, kemungkinan keberangkatan KKN Internasional pada September 2023. Saat ini, mahasiswa tengah mempersiapkan paspor dan menyebarkan proposal mencari donatur—sumbangan ke lokasi mereka KKN Internasional.
“Pastinya memiliki paspor, mengurus visa, atau pertama kali ke luar negeri menjadi sesuatu berharga bagi mereka. Persiapan bahasa juga dimatangkan sedini mungkin serta proaktif. Pengalaman internasional dalam perbedaan budaya dan agama juga akan merasakannya” ujarnya.
Deden menyampaikan latar belakang adanya KKN Internasional dikarenakan UIN Jakarta memiliki rekognisi global dan kegiatan ini mewujudkan visi-misi kampus untuk menuju taraf internasional dan unggul. Jajaran rektor sempat mengevaluasi disebabkan pergantian pimpinan dan syukur rektor tetap menyetujuinya.
“Keberangkatan akan dikawal oleh para dosen untuk diantar ke negara tujuan dengan surat tugas dan izin Sekretariat Negara (Setneg) RI. Kami juga akan memastikan mereka bertemu dengan pihak terkait sebagai bentuk amanah dari orang tua,” tegasnya.
Lanjut Deden, mahasiswa yang di Malaysia diserahkan kepada Kepala Sekolah Indonesia—Kuala Lumpur, Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kinabalu, Kepala Sekolah Indonesia—Kinabalu, atau Community Learning Center (CLC) Malaysia. Untuk di Arab Saudi terdapat Kepala Sekolah Indonesia—Jeddah, Mekkah, dan Riyadh.
“Untuk di Jepang, kita serahkan kepada Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang dan perizinan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang. Untuk Korsel juga akan ke KBRI Seoul dan Belanda kepada Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) dan KBRI Amsterdam,” terangnya.
Kunjungi juga:
Website: https://www.uinjkt.ac.id/id/
Instagram: / uinjktofficial
Facebook: / uinjktofficial
Subscribe: https://goo.gl/hAhCYG
Pusat Informasi dan Humas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Информация по комментариям в разработке