Husnudzon Kepada اللّٰه itu Suatu Keharusan, atau Hidupmu Akan Selalu Susah | KH. Imron Djamil

Kajian kitab al-hikam kali ini menerangkan maqolah (illam tuhsin dzonnaka bihi) : barangsiapa tidak bisa berbaik sangka kepada Allah, (li-ajli husni wasy-fihi) : karena sifat baiknya Allah, (fa hassin dzonnaka bihi) : maka ber-baiksangka-lah kamu kepada Allah, (li wujudihi muamalatihi) : karena wujudnya perlakuan Allah kepada dirimu, (fahal as awwadaka illa husna) : maka tidak membiasakan siapa اللّٰه kepadamu, kecuali didalam perlakuan baik, (wa hal-asda illa minana) : dan tidak pernah mendatangkan siapa (اللّٰه) kepadamu, kecuali hanya mendatangkan pemberian.

jadi, berbaik sangka kepada اللّٰه itu suatu keharusan, termasuk, keyakinan seseorang itu meningkat bisa di ukur melalui husnudzon-nya kepada اللّٰه, baik itu husnudzon terhadap perlakuan-Nya maupun husnudzon terhadap sifat-sifat Nya.

kalau kedua hal ini tidak tercapai, kita akan turun ke maqom yang paling rendah, yaitu hidup akan selalu susah, na'udzu-billah..

ada 2 pintu husnudzon yang disediakan :
no.1 memahami perlakuan اللّٰه yang sudah diberikan, bahwa اللّٰه sudah memberi mata, hidung, telinga, nafas, bahkan semuanya (kalau kita mau berfikir) sudah dikasih oleh اللّٰه, itu namanya memahami perlakuannya اللّٰه.
no.2 memahami keagungan اللّٰه, memahami sifat baiknya اللّٰه, sehingga hanya dengan menyebut (اللّٰه) gitu saja sudah merasa tentram..

setidaknya, ketika diberi apapun oleh اللّٰه,
ucapkan alhamdulillah.

demikian kajian ilmu pada kesempatan ini, semoga kita dibukakan hijab yang menutupi hati oleh اللًٰه