Biosaka diambil dari 2 suku kata yaitu Bio yang artinya Hidup dan Saka singkatan dari Selamatkan Alam Kembali Ke Alam, sehingga secara harpiah Biosaka berarti Bahan aktif yang berasal dari mahluk hidup dalam hal ini tanaman guna menyelamatkan alam dengan cara kembali ke alam.
Biosaka bukanlah pupuk atau pestisida melainkan elisitor yaitu senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik, memberikan sinyal positif bagi membran sel pada akar sehingga lebih energik dan produktif. Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bioteknologi Biosaka merupakan penemuan dari seorang pemuda tani bernama Muhammad Ansar dari Blitar, karyanya tersebut sudah tercatat di Kemenhumkam Nomor 000399067
Manfaat Ramuan Biosaka dapat memperbaiki sel-sel tanaman dan yang terpenting ramuan ini bisa dibuat secara mandiri sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk kimia serta meminimalisir serangan hama dan menjadikan lahan yang subur, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa penggunaan Biosaka itu dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia 50 hingga 90% dan meningkatkan jumlah produksi.
PEMBUATAN BIOSAKA
Alat
Wadah (baskom/ember)
Gayung
Saringan
Corong
Botol/Jerige
Bahan
Rumput-rumputan / daun-daunan yang sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya
Pilih rumput/daun minimal 5 jenis yang berasal dari sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-beda
Banyaknya bahan satu genggaman tangan untuk 1 wadah dalam satu kali pembuatan , 5% bahan dan 95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput / daun dalam 5 liter air.
PROSES PEMBUATAN
Peremasan, dimulai dengan berdoa, dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus.
Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun)
Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas
Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang
Ketika meremas tidak boleh pakai blender, mesin, atau ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup.
Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen (sebenarnya hingga koheren/harmoni), disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk mencapai homogen perlu waktu kisaran10-20 menit.
Ciri bahwa biosaka telah homogen yaitu tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan biosaka terlihat pekat dan mengkilap, bisa berwarna hijau/biru/ merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan. Bagi biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.
Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS), harga murah dapat dibeli di toko maupun online. Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya / deltanya minimal 200 ppm, sebaiknya diatas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm. Ukuran ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti dilihat visual niteni atau metode kinesologi atau metode lainnya
Selanjutnya ramuan biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.
Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
APLIAKSI PENYEMPROTAN
Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40mL/tanki semprot volume 15 liter.
Untuk aneka kacang dan umbi 30mL/tanki dan hortikultura 10ml/tanki.Untuk satu ha lahan cukup 3-4 tanki sprayer.
Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.
Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, letak posisi nozzle menghadap ke atas, tidak boleh diulang-ulang
Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah angin.
Penyemprotan cukup dari atas galengan dengan stik diperpanjang hingga 2-3 meter
Aplikasi biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar.
Информация по комментариям в разработке