Bhagavad Gita 02.15-30: Menghadapi Kematian, Memahami Keabadian Jiwa

Описание к видео Bhagavad Gita 02.15-30: Menghadapi Kematian, Memahami Keabadian Jiwa

Kajian Bhagavad Gita dalam Hidup Sehari-hari bersama Anand Krishna, memasuki Percakapan 02 ( Ayat 15-30 ). Dengan pokok pembahasan "Menghadapi Kematian, Memahami Keabadian Jiwa". Segala pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara indra dan dunia benda. Dengan kesadaran ini, kita seharusnya sadar setiap pengalaman akan terus berubah. Sebagai contoh: ‘Ketika kita sakit yang terasa oleh lidah kita semua makanan tidak berasa enak. Ini terjadi karena indra pencecap kita mengalami gangguan.’

Dewa-dewa tidak membutuhkan daging. Pikiran kita yang selalu berasumsi seakan dewa butuh sesuatu. Ini adalah perbuatan yang tidak selaras dengan dharma.

Dengan memahami bahwa roh perlu melanjutkan perjalanannya sesegera mungkin, maka proses perabuan adalah cara pemutusan hubungan dengant ubuh kasar adalah cara yang paling efektif sehingga Roh dapat mencari tubuh baru seperti seseorang berganti baju.

Simak keseluruhan ulasan Guruji Anand Krishna (https://id.wikipedia.org/wiki/Swami_A...) seri Bhagavad Gita ini.

Yuk saksikan videonya sampai habis...

--

Bila Anda merasakan manfaat dari Video ini. Dukung agar tetap GRATIS dengan melakukan donasi ke

https://www.anandashram.or.id/donasi

--

TENTANG ANAND KRISHNA

Bangga dengan akar budayanya dari peradaban Sindhu, Indus, atau Hindia, Anand Krishna lahir di Indonesia, yang oleh Śukā Nādi (lontar/tulisan kuno oleh Resi Śukā) telah dinyatakankan sebagai Karma-Bhūminya (tempat ia berkarya).

Dr. Rajendra Prasad, Presiden India yang pertama, ketika melihat Krishna kecil menyatakan, “Anak ini bukan anak biasa”. Ucapan itu menjadi kenyataan. Tinggi menjulang bagaikan Gunung Meru yang legendaris, Anand Krishna tak bergeming seinci pun dari jalan hidup yang ditempuhnya, terlepas dari berbagai cobaan dan guncangan yang dihadapinya.

Selain Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) sebagai organisasi induk, Anand Krishna juga telah menginspirasi beberapa lembaga sosial dan pendidikan lainnya.

Presiden ke-4 Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid, mengakui kontribusinya dan berkata, “Bila kita ingin mendapatkan kedamaian, maka kita harus mendengar apa yang dikatakan Anand Krishna”.

Hingga kini Anand Krishna telah memiliki warisan adiluhung hampir 170 judul buku yang sudah tersebar lebih dari 1.5 juta eksemplar dalam 20 tahun terakhir. Banyaknya orang dari berbagai latar kepercayaan yang menghadiri ceramah-ceramah dan sesi meditasinya adalah salah satu bukti nyata perwujudan visinya tentang “Satu Bumi, Satu Langit, Satu Kemanusiaan”.

Saat diperkenalkan di Konvensi Guru Sangamam, Pertemuan para Pemandu Spiritual di New Delhi - India, 12 April 2012

KUNJUNGI WEBSITE KAMI

http://www.anandkrishna.org
http://www.anandashram.or.id
http://www.ubudashram.org

Комментарии

Информация по комментариям в разработке