Pak TakTung - Gambus Melayu Daun Keladi

Описание к видео Pak TakTung - Gambus Melayu Daun Keladi

Dalam sejarah di batang gansal, ada seorang anak yang dibuang oleh ibunya sejak bayi, yaitu Datuk Tuntum, pada masa itu beliau dibuang oleh ibunya menggunakan daun keladi untuk di hanyutkan di batang gansal.
Setelah itu datuk tuntum di temukan oleh datuk reges yang bertempat tinggal di batang gansal, pada waktu itu datuk reges melihat datuk tuntum dihanyutkan dengan daun keladi, di ambil lah datuk tuntum lalu di asuhnya hungga dewasa.
Setiap datuk reges mengasuh datuk tuntum, keluarlah bait-bait pantun yang di nyanyikan dalam lagu ini.

Sumber : Pak Taktung (Tetuo suku melayu tua / talang mamak. desa rantau langsat)

   • Видео  

|| 50 x 3 = 120 ...??? ||

Kalau sudah musim buah-buahan, masyarakat Melayu Tua, Talang Mamak dan Kubu dari dalam sana turun kepusat desa untuk menjual hasil penen hutan mereka. Banyak pedagang dari luar yang berdatangan. Waktu itu Saya berada dekat dengan pedagang, si pembeli yang sedang melakukan transaksi dengan masyarakat sebagai penjual yang menawarkan buah petainya.

... Harga petainya berapa?

tiga ribu.

petainya ada limapuluh ikat. Jadi 50 x 3 = 120....

Si pembeli dengan menggunakan kalkulatornya menunjukan hasilnya pada si penjual petai.

Saya pun merasa aneh. Setelah si penjual petai pergi, Saya tanya ke si pembeli petai.

"ngape cam tu Bang? ngape 50 x 3 hasilnya 120 ???"

Si pembeli pun menjawab dengan remehnya "orang tu kan orang pedalaman. mana lah orang tu tau.

" Hati Saya tersentuh. Tak bisa Saya hendak marah. Aah.... ini tak betul.masyarakat sudah dibodoh-bodohi.

Mulai dari kejadian itu, di tahun 2001 Saya bertekad untuk mengajar. Karena kalau dibiarkan, maka akan selamanyalah mereka dibodoh-bodohi. Memang, Saya hanya sempat mengenyam pendidikan di bangku "Sekolah Rakyat" selama 6 bulan.Tanpa kelulusan dan ijazah. Namun Saya mesti berusaha mengajarkan mereka. Berusaha semampunya dan mengajar dengan apa yang Saya bisa.

_ _ _ _

Adalah Pak Taktung, tokoh masyarakat Melayu Tua yang tinggal dipusat Desa. Dengan penuh keyakinan, semata-mata mengharap Ridho, Rahmat dan pertolongan Allah SWT, di tahun 2001 itu juga Pak Taktung mulai mengajar. Mengajarkan masyarakat membaca, menulis, dan berhitung. Mendatangi dari rumah ke rumah dan dusun ke dusun.

Dan atas izin Allah, di tahun 2004 Pak Taktung bersama dengan masyarakat dan beberapa pihak yang membantunya membangun sekolah pertamanya di dusun Datai. Dusun paling ujung yang untuk bisa sampai ke dusun itu Pak Taktung mesti menempuh perjalanan selama empat hari dengan berjalan kaki atau sampan atau pun dengan rakit. Karena jarak dusun-dusun lainnya sangat jauh dan masih banyak masyarakat yang belum bisa ikut belajar terutama anak-anak, dibangunlah lagi sekolah ke dua di Dusun Sadan (2007), kemudian yang ke tiga di Dusun Nunusan (2011), dan yang ke empat di Dusun Bengayawan (2014) . Empat sekolah yang dibangun setara sekolah dasar. Dengan status sekolah marjinal dan sekolah jarak jauh yang berinduk ke sekolah negeri.

_ _ _ _

Tanpa terasa satu persatu anak - anak telah lulus dari sekolah dasarnya. Muncul lagi masalah baru yang menjadi renungan Pak Taktung. Anak-anak mesti melanjutkan sekolahnya....

- Namun, sekolah lanjutan belum ada.

- Kalau mereka sekolah diluar, biayanya sangat mahal. Sedang ekonomi orang tua mereka rendah.

- Dan kalau pun dibangun sekolah, lalu siapa gurunya?

#Ayo kita ambil peran...!!! Bantu Pak Taktung dan masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya.

- Alhamdulillaah sekarang di desa mereka sedang proses pembangunan PONDOK PESANTREN yang nantinya juga akan menerima anak-anak dari desa atau daerah lainnya.

- Selagi Pondok pesantren masih dalam proses pembangunan, mulai dari 2 tahun lalu, yang sudah lulus dari sekolah dasarnya telah kita berikan beasiswa mondok di Pekanbaru-Riau dan di Jawa sebanyak 28 anak.

- Nantinya, merekalah yang juga akan menjadi guru di pondok pesantren.

Lokasi Pondok :

Dusun Lemang, Desa Rantau, Kec. Batang Gansal, Kab. Inhu-Riau. Sebagian besar wilayahnya berada dalam kawasan Taman Nasional Bukit 30 dan Konservasi Harimau Sumatra.

(Baca : Masyarakat Suku Asli Riau. Melayu Tua, Talang Mamak, dan Kubu)

Jika anda ingin tahu bagaimana perjuangan Pak Taktung. Anda juga bisa menyaksikan di.

   • Kisah tak tamat SD, tapi bangun 4 Sek...  

Berikut cara untuk berdonasi:

1. Klik Tombol DONASI SEKARANG
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih Metode Pembayaran, lalu lanjut
4. Transfer ke nomor rekening yang tertera

Terimakasih atas segala doa dan bantuan yang diberikan. Mudah-mudahan atas izin Allah masyarakat bisa belajar dan anak-anak bisa melanjutkan sekolahnya.

Donasi Langsung
Bank Syari'ah Mandiri : 7171 6565 77 a.n Yayasan Muara

WA: 0823 8649 6606

IG : @yayasanmuara , @ambiperan
Email: [email protected]

Комментарии

Информация по комментариям в разработке