BAHAGIA DENGAN BERTAUHID, Nasehat Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah

Описание к видео BAHAGIA DENGAN BERTAUHID, Nasehat Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah

BAHAGIA DENGAN BERTAUHID, Nasehat Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah #ustadzfirandaandirja

Hidup Bahagia dengan Bertauhid12 Years ago
Kebahagian hidup adalah dambaan setiap insan yang hidup di atas muka bumi ini, merupakan tuntutan dalam sebuah masyarakat, serta sebuah pondasi dasar untuk sebuah negeri.

Upaya manusia dalam mencapai kebahagiaan sangatlah beraneka ragam, juga berbagai pandangan manusia dalam makna kebahagian adalah sulit dijumlah.

Namun, banyak kaum muslimin yang lalai bahwa sumber kebahagian dan keamanan itu semuanya berakar dan bercabang dari keimanan kepada Allah dan menauhidkan-Nya.

Allah telah mengingatkan dalam Muhkâm Kitab-Nya,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan yang beriman (bertauhid), sesungguhnya Kami akan memberi kehidupan yang baik (indah, bahagia) kepadanya dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka kerjakan.” [An-Nahl: 97]

Kebahagian hidup dengan tauhid ini adalah suatu nikmat Allah yang banyak dilalaikan oleh manusia. Nabi Yusuf ‘alaihis salâm mengingatkan sebagaimana dalam firman Allah,

وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ذَلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub. Tiadalah kami (para Nabi) patut mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya), tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur (kepada-Nya).” [Yûsuf: 38]

Bahkan, banyak manusia tidak mengetahui bahwa menauhidkan Allah dalam ibadah adalah nikmat Allah yang paling besar untuk seorang hamba. Oleh karena itu, dalam surah An-Nahl dikenal juga dengan nama surah An-Ni’âm ‘penyebutan nikmat-nikmat Allah’ nikmat yang paling pertama disebut adalah nikmat diutusnya para rasul dengan membawa tauhid. Allah berfirman,

يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنْذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ

“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: ‘Hendaknya kalian memperingatkan bahwasanya tiada ilah (sembahan) yang berhak diibadahi, kecuali Aku, maka hendaklah kalian bertakwa kepada-Ku.’.” [An-Nahl: 2]

Sungguh, dalam memurnikan ibadah kepada Allah, terdapat kebebasan bagi hamba akan perbudakan terhadap dirinya sendiri dan kepada syaithan. Dengan tauhid, seorang hamba terbebas dari ketergantungan dan mengharap kepada makhluk, dari takut terhadap mereka, serta dari beramal untuk mereka. Orang yang bertauhid hanya bergantung kepada Allah serta takut dan mengharap hanya kepada-Nya. Inilah hakikat kebahagian abadi dan kemuliaan sejati.

Tauhid sebagaimana yang ulama sebutkan adalah seseorang mengucapkan syahadat La Ilâha Illallâh ‘tiada ilah (sembahan) yang berhak diibadahi, kecuali Allah’ dan Nabi Muhammad adalah rasul Allah, dengan meyakini makna dan menjalankan konsekuensinya. Tauhid bukanlah sekadar mengakui bahwa Allah Yang Mencipta, Memberi Rezeki, Menghidupkan dan Mematikan, … dan seterusnya di antara berbagai makna penetapan keesaan Allah dalam perciptaan, perbuatan, dan pengaturan serta kekuasaan-Nya. Melainkan, yang dimaksud dengan tauhid adalah penetapan bahwa ibadah hanyalah untuk Allah. Sehingga, seorang hamba tidaklah berdoa, bernadzar, menyembelih, mendirikan shalat, berzakat, menunaikan puasa dan haji, kecuali kepada Allah, serta tidak mengharap dan tidak takut, kecuali hanya kepada-Nya. Tiada suatu ibadah pun yang dilakukan oleh orang yang bertauhid, kecuali murni hanya untuk Allah saja, tiada sekutu dan serikat bagi-Nya.

Tauhid adalah keimanan, sedang tidak akan ada suatu keimanan tanpa tauhid.

Tag
bahagia dengan tauhid, hidup bahagia dengan tauhid, pembagian tauhid, tauhid dasar kebahagiaan, agar hidup bahagia dan tenang, hidup bahagia, agar hidup bahagia, hidup akan bahagia, jangan lupa bahagia, tauhid adalah prinsip kebahagiaan, kajian tauhid bahasa sunda, doa agar hidup bahagia, bahagia, tips agar hidup bahagia, hidup bahagia di atas tauhid dan sunnah, kajian tauhid, Nasehat Ustadz Firanda Andirja, ceramah ustadz Firanda, Firanda Andirja, kajian ustadz Firanda Andirja, syaikh sulaiman ar ruhaili, akhirat, firanda andirja, ustadz firanda, firanda, firanda andirja terbaru, ustadz firanda andirja, kajian, kajian islam, religius, religi, kajian salaf, islam, ,

#manhajsalaf #dakwahtauhid #Nasehatustadzfiranda #ustadzfirandaandirja #firandaandirja #kajiansalaf #kajiansunnah #hijrah #pemudahijrah #salafi #sunnah #tauhid #ahlussunnah #hadist #yukngaji #ngajisalaf #manhaj #postersunnah #mediasunnah

Комментарии

Информация по комментариям в разработке