DIDIK NINI THOWOK MEWARISI TARI BESKALAN PUTRI MALANGAN MBAH RASIMOEN

Tari Beskalan Putri Malangan saya pelajari tahun 2001 atas jasa baik Cak Sholeh dari Sanggar Mangun Darmo Tumpang Malang. Dari beliau saya dikenalkan seorang Maestro Tari Beskalan Putri Malangan yaitu almarhum mbah RASIMOEN. Mbah RASIMOEN , Cak Sholeh dan asisten mbah Moen bernama mbak Tri saya boyong ke Yogyakarta. Dengan upacara Ritual sederhana yang dipimpin Cak Sholeh, mulailah mbah RASIMOEN mewariskan/menurunkan Tari Beskalan Putri Malangan kepada saya selama 2 hari 2 malam. Setelah itu Tari Beskalan bersama tari Golek LAMBANGSARI gaya Yogyakarta saya tampilkan keliling Jepang. Dan atas sponsor dari The Japan Foundation saya terlibat menjadi salah satu penari Cross Gender mewakili Indonesia , bersama Artist dari Japan : Gojo Masanosuke (mantan guru tari Nihon Buyo saya yang sekarang bergelar Gojo Tamami III ), China : Zhao Zhigang dari Jueju (Yue Opera) dari Shanghai, Gopal Prassad Dubey dari Seraikella India seorang artist senior spesial Chhau Dance style. Kita ber 4 keliling Eropa pada tahun 2003 dengan tema pertunjukkan "Impersonators" : The Female roles in Asian Dance and Theater. Pertunjukan diadakan di London-England; Kholn-Germany, Paris-France; Cairo-Egypt; Rome-Italy. Pengalaman yang sangat berharga itu membuat mata saya semakin terbuka tentang tradisi Cross Gender dimuka bumi yang ternyata tidak hanya di Indonesia akan tetapi berasal di banyak negara di muka bumi ini. Dan pertunjukanitu sangat di apresiasi di setiap negara yang kita kunjungi. Terima kasih untuk Yuki Hatta yang mempunyai idea proyek ini dari Asia Centre The Japan Foundation.


#didikninithowok
#DNTTV
#salambudaya
#salamPancasila