Peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia P K I pada tahun 1965 menjadi tragedi yang pernah terjadi di wilayah Kabupaten Kendhal. Kejadian itu, masih tersimpan jelas dalam ingatan warga Kendal yang tinggal di sekitar Hutan Larangan Darupono. Atau kini disebut Cagar Alam Pagerwunung, Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal.
Julius, 40, warga Darupono menceritakan, hutan larangan itu dulunya menjadi tempat berteman warga yang diposting sebagai pengikut P K I. Mulanya, mereka diminta untuk menggali lubang dengan lebar 2 meter dan kedalaman 3 meter.
Setelah selesai, peluru mereka diberondong oleh aparat dan mati di lubang yang dibuat sendiri. Lubang yang berada di bagian utara tengah hutan berisi 7 mayat.
Sedangkan sisanya 10 orang berada di lubang belakang pos penjaga Cagar Alam Pagerwunung. Hingga kini, lubang atau kuburan itu masih terlihat jelas. Ada sebongkah batu kecil sebagai penandanya. Dan disekitarnya bersih tak ada rumput yang bisa tumbuh.
"Yang dibunuh itu sebenarnya bukan semuanya pengikut PKI," ceritanya kepada Jawa Pos Radar Semarang .
Untuk membuktikannya, Julius mengajak wartawan koran ini menuju lokasi pembusukan. Benar saja, saat mendekati kuburan hawa dingin tiba-tiba hutan menusuk kulit. Ditambah kesunyian hutan, membikin wartawan Jawa Pos Radar Semarang merinding.
Luas Hutan Darupono itu mencapai 3,2 hektare. Menurut pengalamannya, masih banyak hewan pembohong yang hidup. Seperti monyet, babi hutan, ular besar. Di hutan itu, juga ada pohon jati raksasa. Ukurannya lebih dari delapan orang yang merentangkan tangan mengelilingi pohon.
Julius mengaku, ketika mengantarkan temannya mencari nomor togel di kuburan itu, dia melihat sebuah perkampungan zaman kuno. Suasananya asri, rumahnya lawas, dan banyak pepohonan rindang. Padahal kenyataannya, sekelilingnya adalah hamparan rumput tinggi dan pohon-pohon jati.
"Saya melamun di sekitar kuburan itu karena menunggu teman. Lalu seketika saya tidak sadar terus lihat perkampungan itu. Untungnya bahu saya ditepuk oleh teman. Dan mata saya sudah melihat suasana normal lagi," akunya.
Tak hanya itu, Julius bersama istrinya yang sudah 4 tahun berjualan di pinggir jalan Hutan Darupono itu beberapa kali mengalami kejadian mistis. Hingga dia pernah datangi sosok tanpa kepala. Yang diduga adalah korban pembunuhan tahun 1965 silam.
Hal mistis lainnya, ketika ada ular piton besar menampakkan diri. Ular itu hanya lewat dan tidak mengganggu pengguna jalan. "Tapi yang dilihat pasti kaget. Karena memang sangat besar," ungkap Is, 38, istri Julius.
Menceritakan, saat berjualan dia sering mencium bau harum. Terkadang juga bau seperti kemenyan. Pada tahun 2018, Apakah menjumpai hal mistis di Hutan Darupono itu. Saat itu, ada sebuah keluarga berkunjung ke hutan.
Ada suami-istri dan satu anaknya. Melihat, keluarga itu ada 4 orang. Yakni dua anak dan ibu-bapaknya. Awalnya saya merasa biasa saja. Saat mengetahui jika anak pengunjung itu hanya satu, dia terkejut.
"Yang saya lihat itu anaknya dua. Satu pakai topi dan satunya enggak. Terus pas saya tanya malah diketawain sama si ibu. Malahan bapak si anak itu bilang kalau di dalam hutan melihat anak kecil perempuan pakai gaun," terangnya.
Selain itu, ada juga monyet raksasa yang tinggal di Hutan Darupono. Monyet itu tidak mengganggu warga atau pengunjung. Apalagi monyet itu tetap tenang saat pengunjung ingin berswafoto. Namun keanehan terjadi ketika monyet pergi dari tempat berfoto. Sosok monyet itu menghilang dari foto pengunjung.
"Banyak pengunjung yang membahas keanehan itu. Saat difoto kan monyetnya masih di tempat. Pas udah pergi, foto monyetnya hilang. Ada juga pengunjung yang mencari pesugihan dan nomer togel," tururnya.
Julius dan Is sudah terbiasa menghadapi situasi mistis di wilayah Hutan Darupono. Keduanya hanya ingin mencari nafkah dengan berjualan di pinggir hutan. Mereka ingin, pengunjung yang masuk ke hutan bisa lebih sopan dan mematuhi tata krama. Itu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Paling tidak, saat masuk ke dalam hutan harus izin atau kulonuwun.
Hutan Darupono memiliki banyak hal mistis lainnya. Kendati begitu, banyak pengguna jalan yang lewat dan berhenti untuk berswafoto di wilayah hutan.
Информация по комментариям в разработке