Menguak Siapa Sebenarnya Tiga Pejuang Dimakam Tumpang Talu - Jejak sang Guru #24

Описание к видео Menguak Siapa Sebenarnya Tiga Pejuang Dimakam Tumpang Talu - Jejak sang Guru #24

KANDANGAN - Edisi Jejak Guru kali ini mengunjungi Makam Tumpang Talu di Desa Tinggiran Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Seperti namanya, dalam Bahasa Banjar arti Tumpang Talu berarti bertumpang tiga.

Apa itu Makam Tumpang Talu?

Juru Pelihara Makam Tumpang Talu, Maslani menceritakan, jika Makam Tumpang Talu merupakan makam saksi sejarah perang Amuk Hatarungkung dimana perang ini terjadi antara pejuang Banjar dengan Belanda pada tahun 1.899.

Tiga jenazah yang dikubur dalam makam itu adalah para pejuang perang banjar yang memimpin perlawanan rakyat.

Makam Tumpang Talu berarti satu makan ada tiga mayat.

Yang berkubur di Makam Tumpang Talu yakni Boechari, Landuk, H Matamin.

Menurut Maslani, satu dari tiga orang yang berkubur di sana meninggal dalam keadaan berkeramat.

Hal ini dibuktikan dengan cerita turun temurun dimana masyarakat di Parincahan selalu mendengar adanya lantunan ayat suci Al Quran dari Makam Tumpang Talu.

Hal ini lah yang diyakini warga jika satu diantaranya meninggal dalam keadaan berkeramat.

"Yang mana berkeramat kami tidak tahu. Tapi dipercaya satu diantara tiga tersebut," katanya.

Mengapa dalam satu makam ada tiga mayat?

Maslani menceritakan jika pada zaman Belanda tiga orang tersebut dianggap musuh oleh Belanda. Ketiganya dibunuh kemudian tak ada yang boleh memakamkan.

"Karena masyarakat yang takut oleh Belanda makanya Datu dari istri saya memberanikan diri untuk mengusul dimakamkan di Parincahan. Sama orang Belanda pada zaman itu tiga mayat ini masih dicari. Makanya dimakamkan dalam satu liang tanpa dimandikan, disalatkan, dan dikafankan. Masyarakat percaya mereka bertiga meninggal dalam keadaan syahid," bebernya.

Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi

#tumpangtalu
#makamtumpangtalu
#jejaksangguru
#banjarmasinpost

Комментарии

Информация по комментариям в разработке