Translokasi : Petualangan "Hasnan dan Bahri" ke habitatnya

Описание к видео Translokasi : Petualangan "Hasnan dan Bahri" ke habitatnya

Balai Besar KSDA Riau memberikan penjelasan sebagai berikut :

1. Sebanyak 2 (dua) ekor Gajah liar berjenis jantan telah bergerak keluar habitatnya hingga ke Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kab. Pelalawan sejak awal bulan Januari 2024.

2. Upaya penggiringan gajah liar untuk kembali ke habitatnya terus dilakukan oleh tim gabungan dari Balai Besar KSDA Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, TNI, POLRI, PEMDA dan beberapa tokoh masyarakat setempat, namun terkendala banjir pada jalur lintas menuju habitatnya di lanskap Tesso Nilo sehingga pergerakan gajah terbatas.

3. Rabu, 17 Januari 2024. Balai Besar KSDA Riau dengan unsur BTNTN, TNI, POLRI, PEMDA serta beberapa lembaga masyarakat melakukan rapat bersama di Kantor Bupati Pelalawan dalam rangka membahas upaya menggiring Gajah Liar kembali ke habitatnya di lanskpa Tesso Nilo yang terkendala banjir sehingga menghalangi aksesibilitas. Hal ini menyebabkan proses penggiringan kembali ke habitat lanskap Tesso Nilo tidak mungkin dilakukan.

4. Kamis, 25 Januari 2024. Balai Besar KSDA Riau beserta Tim Gabungan mulai melakukan upaya evakuasi gajah liar agar dapat dilakukan upaya translokasi ke kantong habitat gajah di Provinsi Riau.

5. Sabtu, 27 Januari 2024. Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu ekor Gajah liar dengan perkiraan umur 7 (tujuh) tahun dan diberi inisial nama "HASNAN". Satu Gajah liar lainnya belum berhasil dievakuasi.

6. Selasa, 29 Januari 2024 sekira pukul 21.00 WIB, untuk menjaga keselamatan dan mempertahankan sifat alaminya, "HASNAN" berhasil dilepasliarkan ke lokasi kantong habitat Gajah di Provinsi Riau.

7. Rabu, 31 Januari 2024 sekira pukul 17.00 WIB, satu Gajah liar lainnya berhasil dievakuasi dan diberi inisial nama "BAHRI". Sekira pukul 21.00 WIB, Tim melakukan upaya translokasi ke kantong habitat Gajah di Provinsi Riau.

8. Kamis, 1 Februari 2024. Pelepasliaran Gajah "BAHRI" dilakukan di kantong habitat Gajah liar yang populasinya dominan berjenis kelamin betina, sehingga dengan adanya individu Gajah Jantan "BAHRI" diharapkan akan terjadi keseimbangan sex ratio pada populasi Gajah liar tersebut.

9. Selanjutnya Tim akan terus melakukan pemantauan pasca proses translokasi. Balai Besar KSDA Riau menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang terlibat selama proses translokasi berlangsung.

Pekanbaru, 1 Februari 2024.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке