TAHAPAN PROSES PRODUKSI PEMBUATAN TISU WAJAH DI PABRIK DARI BAHAN DAUR ULANG KERTAS KANTOR
Halo sahabat Rekayasa Produksi,
Tisu wajah seperti ini, kini sudah menjadi barang wajib ada di tempat makan hingga rumah-rumah. Penggunaannya pun mulai bervariasi, mulai sekedar pembersih wajah, hingga alat pembersih sekali pakai. Menurut sejarah, tissue sendiri pertama kali digunakan di Jepang pada abad ke-17. Pada saat itu, tissue berbentuk kertas halus yang digunakan untuk menutup dan membersihkan hidungnya saat bersin, yang langsung dibuang setelah sekali pakai. Kertas halus ini disebut “washi” atau Japanese Tissue.
Sedangkan Tissue wajah modern dengan bentuk sekarang ini, pertama kali dipopulerkan di Amerika Serikat pada awal 1920-an. Tissue ini awalnya digunakan untuk perlengkapan tata rias Hollywood. Tissue dipakai untuk membersihkan krim dingin sebagai bagian alat rias wajah dari wajah pemain teater kala itu.
Tissue wajah memiliki bahan yang ringan dan lembut dibandingkan dengan tissue lainnya, dengan berat 14-18 g/m2, dan setiap helainya terdiri dari 2-3 lapisan. Seiring dengan perkembangan zaman, tissue semakin popular karena sifatnya yang praktis, hanya sekali pakai , tak perlu repot-repot mencuci, dan langsung buang. Selain itu tissue juga mudah dibawa dan ditempatkan. Beragam tissue memudahkan penggunanya untuk memilihnya sesuai dengan kebutuhan.
Pada video kali ini, rakayasa produksi akan mengajak kalian melihat proses pembuatan tissue wajah.
jika kamu menyukainya, silahkan klik tombol like dan share,
Dan jika kamu ada masukan, atau ingin request cukup tuliskan dalam komen, nanti mimin masukan ke daftar episode berikutnya, tapi wajib sabar ya. satu-satu kita nanti dibahas, dan juga diselingi dengan beberapa episode menarik lainnya.
Kredit Video : Sappi, máquina para fabrica, renewi, Market Deinked Pulp, Star paper mill,
Disclaimer - Some contents are used for educational purpose under fair use. Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
Supported by @Rekayasa Teknologi
#RekayasaProduksi, #pabriktisuwajah, #pabriktisutoilet, #tisupaseo, #pabriktisunice, #daftarpopuler, #prosespembuatan, #pabriktisu, #sappi, #paper, #process, #prosespembuatan, #pabriktisu, #faktarahasia, #tisutoilet, #videoviral, #pembuatantisutoilet, #prosespembuatantisu, #prosespembuatantisudipabrik, #prosespembuatanpulp, #megolahkertas, #kertasjaditisu, #daurulangkertasbekasjaditisu, #teknologicanggih, #mesinotomatis
Информация по комментариям в разработке