Legenda kopi mbah tekluk ponorogo

Описание к видео Legenda kopi mbah tekluk ponorogo

Warung kopi putra mbah tekluk berada di Jl. Sumatra No 80, Mangkujayan, Kec. Ponorogo, Kab. Ponorogo Jawa Timur

Mbah Tekluk, orang lebih banyak mengenalnya daripada nama aslinya. Mulai tahun 1958 dia sudah berjualan kopi di jalan Soekarno-Hatta Ponorogo. Perempuan bernama asli Kartumi ini mulai berjualan ketika anaknya masih berjumlah 4 hingga anaknya berjumlah 9, bahkan cicitnya sudah berjumlah belasan. 
Suka dan duka telah ia laluinya. Kopi sebagai sumber hidup keluarganya, dari dulu hingga sekarang. Anak cucu, bahkan cicitnya juga berjualan kopi. Resep dan cara mengolahnya masih memakai polanya. Bahkan semua digoreng dan diolah di pawonan (dapur) yang sama dengan bergantian. Mbah Tekluk dengan telaten menungguinya. 

Dulu orang lebih familiar dengan menyebut kopi stasiun, karena berada seberang jalan di depan stasiun. Menjelang tahun 1993 usianya semakin sepuh, ketika berjualan di malam hari sering tertidur sambil duduk, bahkan sambil menuangkan kopi matanya terpejam. Kepalanya yang teronggak-angguk atau teklak-tekluk menjadi ciri khasnya ketika melayani pembeli. Dari sinilah nama Kartumi mulai dikalahkan dengan sebutan orang-orang dengan sebutan 'Mbah Tekluk' yang artinya nenek yang mengantuk.

Sepuluhan tahun berikutnya yang jualan di warungnya diserahkan menantunya jualan setelah magrib sampai jam 3-an pagi. Sementara mbah Tekluk banyak bekerja di rumah menyiapkan kopi. 

Di tempat yang sama cucunya mbakyu Riyana juga berjualan kopi di pagi hari sampai tengah hari. Cucunya yang lain mbakyu Boinem juga berjualan kopi di barat pasar Songgolangit, begitu juga anak mbakyu Boinem (cicit mbah Tekluk). Kesemuanya berasal dari kopi yang sejenis dan disangrai ditempat yang sama secara bergantian dengan ditunggui mbah Tekluk. Memasuki usia senja Mbah Tekluk hanya bertugas mengawasi dan memberi arahan serta membantu pemilahan. 

Pelanggan kopi mbah Tekluk mulai tukang becak, orang pasar sampai para pejabat. Mereka rela mengantri dan duduk lesehan di keremangan demi mendapatkan secangkir kopi. Menjelang pilkada kopi sering gratis karena banyak politikus yang nongkrong mencari simpati di warung ini.
(Sumber kompasiana)

#legendakopi #kopimbahtekluk #pecintakopi #kopihitam #kopi #kopiponorogo #mbahtekluk #kopilegendaris #ponorogo #kopiponorogo #warungkopi #warungkopiponorogo #ngopi #mbahtekluk

Комментарии

Информация по комментариям в разработке