Indonesia selalu punya cara untuk bangkit kembali.
Sejarah kita, dari letusan Toba ribuan tahun lalu hingga pergolakan politik dan sosial hari ini, adalah bukti ketangguhan itu.
Namun kini kita berada di titik hening: di mana yang lama tengah rapuh, dan yang baru belum lahir.
Di tengah ketimpangan yang terus melebar, kepercayaan publik yang terkikis, serta arus moral dunia yang kian kabur, kita diajak untuk berhenti sejenak, menarik napas, dan merenung—tentang siapa kita, ke mana arah bangsa, dan bagaimana kita melangkah dengan kepala dingin.
Kita perlu lebih banyak ruang aman untuk menukar empati, pengalaman, dan kebijaksanaan lintas generasi serta daerah. Bangsa kita masih punya kekuatan berpikir, merasa, dan merajut harapan secara kolektif.
Tidak ada satu forum yang bisa menyelesaikan semuanya. Namun percakapan yang jujur adalah langkah awal untuk memperbaiki cara kita memandang diri dan negeri ini.
Kita mungkin tak bergerak dengan pola yang sama, tapi refleksi ini akan kita bawa ke jalur dan peran kita masing-masing.
Semoga dari refleksi lahirlah kejernihan, dari kejernihan tumbuh keberanian, dan dari keberanian hadir perbaikan.
Karena satu kehilangan saja sudah terlalu banyak.
Dipersembahkan oleh Gita Wirjawan, Sudirman Said, Rian Farhadhi, Bivitri Susanti, Hilmar Farid, Bhima Yudistira, Chandra Hamzah, Diah Saminarsih, dan Sharlini Eriza Putri. Sebuah kolaborasi dengan Universitas Harkat Negeri.
Direkam 5 September 2025.
#Endgame #GitaWirjawan #Indonesia
------------
Join Endgame Town Hall 2025 bersama Gita Wirjawan, Bagus Muljadi, dan bintang tamu lainnya:
Tom Lembong, Marty Natalegawa, Maudy Ayunda, Mahfud MD, Rocky Gerung, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Iyas Lawrence, Andini Effendi, Husein Ja’far Al Hadar (Habib Ja’far), Aishah Prastowo, Angga Sasongko, dan masih banyak lagi!
20 September, di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta
Beli tiketnya sekarang: bit.ly/EGTH-Tickets
Atau jadi bagian pergerakan intelektual ini:
https://sgpp.me/endgametownhall-partn...
---------------------
Baca buku saya, 'What It Takes: Southeast Asia’, sekarang di:
https://sgpp.me/what-it-takes-yt
atau di Periplus: https://sgpp.me/what-it-takes-periplus
------------
Episode lainnya yang mungkin Anda sukai:
• Jusuf Kalla: Begini Tugas Wakil Presiden |...
• Tumbuhkan Nalar, Berdayakan Otak | Endgame...
• Mahfud MD dan Kekecewaannya Terhadap Hukum...
------------
Jelajahi dan jadi bagian dari komunitas kami
https://endgame.id/
------------
Untuk ajakan kolaborasi dan kerja sama, hubungi kami di sini:
https://sgpp.me/contactus
------------
BAGIAN
00:00:00 - Intro
00:00:57 - Sejarah koreksi di tanah kita
00:05:59 - Keseimbangan negara-sipil
00:15:00 - Jurang generasi
00:24:46 - Mereset alam pikir
00:33:57 - Akar masalahnya ketimpangan
00:41:19 - Moral dan andil netizen
00:48:49 - Cetak biru ekonomi baru
00:51:34 - Demiliterisasi dan perdamaian
00:54:38 - “Jangan pernah berhenti berpikir”
01:06:01 - Guru
01:08:58 - Struktur kemarahan
01:12:59 - Kekayaan yang disia-siakan
01:17:50 - Berkah eksternal (geopolitik)
01:20:11 - Keadilan, HAM, tuntutan
01:33:32 - Aktor adalah kunci
01:42:37 - Demokrasi ekonomi
01:49:44 - 3 faktor perubahan
01:53:37 - Generasi penerus
02:02:00 - Cara baru mendengar suara publik
02:04:53 - “Kita sedang memutar ulang sejarah”
02:08:10 - Jangan remehkan suara masyarakat
02:12:00 - Perdamaian & stabilitas
---------------------
Special thanks to our 'Sherpa' and ‘Future Narrators’ channel members.
Информация по комментариям в разработке