PARIBAN Dari Yogyakarta Menjadi Boru SIHALOHO Lahir Besar Di Kota Bekasi,Bahasa Adat Sorang Magodang

Описание к видео PARIBAN Dari Yogyakarta Menjadi Boru SIHALOHO Lahir Besar Di Kota Bekasi,Bahasa Adat Sorang Magodang

Pernikahan beda suku pada zaman milenial saat ini tidak lagi asing, mengingat hubungan sosial sudah meng-globalisasi didukung lagi dengan teknologi digital saat ini yang semakin canggih. Bahkan DUNIA rasanya sebesar genggaman tangan.
Hal ini terjadi buat Fernando Murtono Manihuruk (Tono) dengan Eleonora Marsha Lita (Oya)
Tono berasal dari suku Tapanuli (Batak Toba) dan Oya berasal dari suku Jawa (DI. Yogyakarta). Mereka sudah bersepakat setelah pemberkatan nikah Kudus di Gereja Katedral Jakarta Pusat acara adat akan diselenggarakan di Hotel 678 Cawang Jakarta Timur.
Dalam adat Batak Toba jika ada pernikahan (baca ; Keluarga Baru) implementasi adatnya harus memiliki marga kedua belah pihak Suhut; Keluarga Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini Oya tidak ada marga.
Si Oya harus diangkat menjadi boru Batak, lha ke marga apa (?) karena begitu banyak marga-marga di lingkungan Suku Batak Toba.
SOLUSI:
Pada zaman dahulu kala hubungan sosial terbatas pada lingkungan kelompok masyarakat pada wilayah tertentu (Kampung), artinya belum ada niat merantau ke seberang pulau seperti saat ini. Sehingga jika ada niat remaja mencari jodoh masih terbatas. Maka mereka mencari Boru ni Tulang, mangalap PARIBAN. Pariban itu adalah putri dari Saudara laki laki Ibu Kita.
Seperti si Tono, Ibunya marga Sihaloho jadi PARIBANnya si Tono adalah Boru SIHALOHO.
Jadi si Tono pada pernikahan dia dengan si Oya adalah mangalap Boru ni Tulang, PARIBAN. Nah sebelum acara menuju pemberkatan dan adat pernikahan, terlebih dahulu si Oya diangkat menjadi boru Batak, dengan marga Sihaloho (Boru SIHALOHO, karena perempuan).
Prosesi mengangkat menjadi Boru Sihaloho disebut MANGAIN, bahasa Adat disebut Boru sorang magodang, anak lahir (langsung) besar. Dan sebaliknya jika Laki laki berasal bukan suku Tapanuli, prosesi pengangkatan marga disebut PATAMPE MARGA. Pada prinsipnya sama mengangkat marga kepada bukan suku Batak. Kenapa disebut PATAMPE marga karena Orang Batak dalam kekerabatannya berdasarkan Patrinialistik, ikut garis Ayah/Laki-laki, sementara perempuan mengikuti marga suaminya.
Horas Salam Sehat Selalu.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке