Replikasi Perdana Teknologi Balitbang PUPR di Morotai

Описание к видео Replikasi Perdana Teknologi Balitbang PUPR di Morotai

Morotai merupakan salah satu pulau terluar di utara Indonesia. Pulau Morotai sebagian besar berupa hutan dan memproduksi kayu serta damar. Pulau Morotai lokasinya sangat strategis sebagai jalur perdagangan di timur Indonesia. Selain itu, Pulau Morotai memiliki kekayaan alam melimpah dan memiliki potensi wisata bahari yang mempesona.

Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang diperbaharui melalui Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional. Morotai merupakan salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung infrastruktur di Morotai melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang PUPR). Berlokasi di Waterfront City Daruba Pantai, Balitbang PUPR melalui Unit Kerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (Puslitbang KPT) melakukan replikasi perdana Teknologi Pengaman Pantai Blok Beton 3B (Berkait, Berongga, Bertangga), Teknologi Material Lokal pada Jalan Wisata, serta Teknologi Air Bersih dan Air Limbah pada Toilet Umum Wisata.

Teknologi Blok Beton 3B berfungsi mencegah longsor serta melindungi pergeseran garis pantai akibat erosi yang disebabkan oleh arus dan gelokmbang air laut. Keunggulan Blok Beton 3B yaitu: efektif dalam pengamanan pantai, memiliki stabilitas cukup tinggi, rayapan gelombang rendah, sistem interlocking yang kuat, pemasangan mudah serta efisien dan bahan-bahan konstruksi mudah didapat. Teknologi Jalan Wisata merupakan sistem yang menggabungkan beberapa komponen jalan umum yang menjadi daya tarik wisata karena keindahan visual, keunikan budaya, memiliki nilai sejarah, arkeolog serta memiliki potensi rekreasi yang terjaga dan dilestarikan. Penerapan Jalan Wisata menggunakan teknologi CPHMA (Cold Paving Hot Mix Asbuton) dari Puslitbang Jalan dan Jembatan, dan Beton campuran Fly Ash yang merupakan penyempurnaan teknologi beton sebagai material utama dalam pembangunan infrastruktur menjadi material yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah pembakaran PLTU yaitu abu terbang atau fly ash. Toilet umum wisata dibangun menggunakan teknologi instalasi pengolahan air limbah biofilter, instalasi pengolahan air limbah kolam sanita, instalasi pengolahan air bersih Saringan Pasir Cepat (SPC), serta instalasi pengolahan air minum Reverse Osmosis (RO).

Replikasi perdana diresmikan pada hari Jumat, 11 Oktober 2019 oleh Plt. Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR Lukman Hakim. Dalam sambutannya Lukman Hakim mengatakan “Badan Litbang selain menciptakan inovasi memiliki tugas untuk memasarkannya, Hasil litbang PUPR lebih spesifik dari Litbang yang lainnya, Litbang PUPR hasilnya real bukan hanya laporan kertas kerja”. Kepala Badan Litbang menekankan pentingnya menjaga dan merawat fasilitas yang sudah dibangun oleh Balitbang PUPR supaya dapat selalu dipergunakan wisatawan dan masyarakat Kabupaten Morotai. Acara selanjutnya adalah penandatanganan berita acara serah terima pengelolaan Teknologi Pengaman Pantai Blok Beton 3B dan Teknologi Jalan Wisata kepada Dinas PUPR serta Teknologi Toilet Wisata kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Replikasi perdana ini dibangun sebagai penunjang sarana prasarana pariwisata dan sebagai ikon baru Kabupaten Morotai.

Turut hadir pada acara peresmian, Bupati Morotai Benny Laos, Kepala Badan Litbang PUPR Lukman Hakim, Kepala Puslitbang KPT Rezeki Peranginangin, Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Deded P. Sjamsudin, Kepala Bidang Program dan Evaluasi Puslitbang KPT FX. Hermawan K., Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Propinsi Maluku Utara H. Fasri Bachmid, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Propinsi Maluku Utara Sahdin H. Husen, Kepala Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air Retno Sinarwati, Kepala Balai Litbang Penerapan Teknologi Permukiman M. Mulya Permana, Kepala Balai Litbang Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Satrio Sang Raksono, perwakilan Balai Wilayah Sungai Propinsi Maluku Utara, perwakilan Balai Pelaksana Jalan Nasional XVI, perwakilan Balai Penerapan Teknologi Konstruksi, seluruh jajaran SKPD Kabupaten Pulau Morotai, serta tokoh masyarakat. (nd)

Комментарии

Информация по комментариям в разработке