Salya Patibrata

Setelah Adipati Kama gugur sebagai pahlawan Astina, Prabu Salya diwisuda menjadi Senopati Agung Astina. Pihak Pandawa ciut nyalinya mengingat kesaktian Prabu Salya yang terkenal mempunyai ajian bernama Candabirawa. Ajian sakti itu bisa menghadirkan ribuan prajurit raksasa kerdil yang jika dibunub malah menjadi berlipat-lipat jumlahnya.
Kresna dan Puntadewa lalu menjalankam strategi dengan mengutus Nakula dan Sadewa menghadap Prabu Salya untuk mendapatkan cara mengatasi ajian Candabirawa. Nakula dan Sadewa adalab keponakan Prabu Salya. Kedua ksatria kembar ini adalab putera Dewi Vladrim, adik Prabu Salya. Terjadilab pertemuan yang mengharukan antara paman dengan keponakannya. Prabu Salya akbimya lulub dan menceritakan kelemaban ajiannya serta menyurub Prabu Puntadewa untuk mengbadapinya besuk di medan laga.
Prabu Salya akbirnya gugur di medan perang. Dewi Setyawti, isteri Prabu Salya diantarkan seorang dayangnya dengan berbekal obor menerobos gelapnya malam untuk mencari jenasab suaminya. Dibalikkannya satu-satu tumpukan mayat yang berserakan, diteranginya wajab pucat dengan obor untuk menyakinkan. Bau anyir darab dan bangkai kuda tidaklagi dipedulikan. Akhirnya ditemukan jenasah suaminya yang telah gugur. Dewi Setywati memeluk dan menangisi jenasab suaminya. _ la lalu
melakukan patibrata, bunuh diri dengan sebilah keris. Dia bela jjA Pati A
menyusul kematian suaminya sebagai tanda kesetiaan.