Jangan Mempertuhankan Hawa Nafsu | Fahruddin Faiz

Описание к видео Jangan Mempertuhankan Hawa Nafsu | Fahruddin Faiz

Kiayi Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam reformis yang bertujuan untuk memodernisasi dan mengembangkan pendidikan serta sosial masyarakat Muslim Indonesia pada awal abad ke-20. Ajaran dan falsafah Kiayi Ahmad Dahlan mencerminkan nilai-nilai Islam yang kuat, pemberdayaan masyarakat, dan semangat kebangsaan.
Berikut ini adalah Falsafah Ajaran Kiyai Ahmad Dahlan yang dapat kita ambil pelajaran dan hikmahnya:

Falsafah ajaran Pertama:
Kita, manusia ini, hidup di duniahanya sekali untuk bertaruh: sesudah mati, akan mendapat kebahagiankah atau kesengsaraan?

Falsafah ajaran Pertama Kedua:
Kebanyakan di antara manusia berwatak angku dan takabur, mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri.

Falsafah ajaran Ketiga:
Manusia itu, kalau mengerjakan sesuatu apapun, sekali, dua kali, berulang kali, maka kemudian akan menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kesenangan yang di cintai, maka kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk diubah. Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau iktikad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka akan sanggup membela dengan mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki adalah benar.

Falsafah ajaran Ke empat:
Tidakkah engkau melihat manusia yang mempertuhankan hawa nafsunya? Manusia yang mempertuhankan nafsunya lebih sesat daripada binatang.
Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama menggunakan akal pikirannya untuk untuk memikirkan, bagaimana sebenarnya hakikat dan tujuan manusia hidup di dunia harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang dituju? Manusia harus mempergunakan pikirannya untuk mengoreksi soal iktikad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati.

Falsafah ajaran Ke Lima:
kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan perbuatan yang benar karena khawatir kalau menetapi kebenaran, akan terpisah dari apa-apa yang sudah menjadi kesayangannya, khawatir akan terpisah dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak ke khawatiran dan akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti makhluk yang tak berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.

Falsafah Ke Enam:
Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah.

Falsafah ajaran Ke Tujuh:
Pelajaran terbagi atas dua bagian: belajar ilmu, pengetahuan atau teori dan belajar amal, mengerjakan atau mempraktekkan. Semua pelajaran harus dengan cara sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat. Demikian juga dalam belajar amal, harus bertingkat. Kalau setingkat saja belum dapat mengerjakan, tidak perlu ditambah.
Ajaran 7 Falsafah KH Ahmad Dahlan di atas, senafas dengan pesan Kiai Dahlan, bahwa pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan tentang kesatuan hidup.

Source:
Youtube: Mjs Channel
Website: www.mjscolombo.com

Maklumat:
Channel ini telah memperoleh izin resmi dari Team MJS Channel untuk mengolah secara kreatif konten hasil Ngaji Filsafat dan menggunakannya menjadi konten yang bermanfaat.

#fahruddinfaiz #ngajifilsafatterbaru #MengendalikanHawaNafsu #MempertuhankanHawaNafsu #FalsafahKehidupan #kebijaksanaan #falsafahhidup

Комментарии

Информация по комментариям в разработке