Due selae sedang live sekarang! PERESEAN LABUAPI OMBAK TENANG IJO SAYANG HALILINTAR BETET SAYANG

Описание к видео Due selae sedang live sekarang! PERESEAN LABUAPI OMBAK TENANG IJO SAYANG HALILINTAR BETET SAYANG

https://langitlombok.com/?fbclid=IwZX... #pereseanlombok2024 #pereseanterbaru2024 #pereseandueselae Peresean atau perisean adalah pertarungan antara dua orang yang dipersenjatai dengan tongkat rotan (kawat gigi) dan perisai kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende). Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Peresean termasuk dalam seni tari daerah Lombok. Pejuang di Peresean biasanya disebut Pepadu dan wasit disebut Pakembar.
Permainan ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, dimulai dari ritual masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan di musim kemarau. Sedangkan sebagai seni bela diri, perisean sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, pada awalnya merupakan semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat berperang.
Perisean dimulai dengan dua orang pekembar (wasit) mencari calon pejuang atau pepadu dari orang-orang yang datang atau pepadu itu sendiri yang mengajukan diri. Kembar akan mencari campuran yang seimbang sebelum memulai pertarungan. Pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan ikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Dalam adu pepadu, pisau rotan yang panjangnya sekitar satu meter (jalinan) digunakan sebagai senjata dan dilengkapi dengan perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau, berbentuk bujur sangkar berukuran 50 x 50 cm.
Jalannya pertarungan diiringi oleh gamelan sasak yang terdiri dari tabuhan gendang, suling, gong, dan tempo cepat. Lagu yang dibawakan merupakan lagu perisean khusus dengan aura mistis. Lagu tersebut biasanya akan meningkatkan semangat juang dan mengurangi rasa sakit akibat tebasan rotan.
Perisean akan dihentikan, jika salah satu pepadu berdarah atau dihentikan oleh si kembar. Jika sampai 3-4 ronde kedua pepadu masih sama kuat, si kembar akan menyatakan seri. Usai pertarungan, Pepadu tidak pernah membalas dendam di luar arena. Menang atau kalah, setelah pertarungan, kedua pepadu harus berjabat tangan dan berpelukan. Semuanya dimulai dan berakhir di arena.
Adu perisean bersifat sakral, sehingga ritual tidak diadakan setiap saat. Saat ini, perisean diadakan menjelang perayaan-perayaan khusus, seperti hari jadi kemerdekaan (17 Agustus), hari jadi kabupaten/kota, atau menjelang Ramadhan.Tradisi Peresean Lombok
Asal Usul Peresean
Senjata Peresean Tradisional
Teknik Permainan Peresean
Peran Masyarakat dalam Peresean
Keunikan Peresean Lombok
Sejarah Peresean Lombok
Komunitas Peresean di Indonesia
Pentingnya Melestarikan Peresean
Festival Peresean di Lombok

Комментарии

Информация по комментариям в разработке