Obral S35 petak Sidareja~Banjar

Описание к видео Obral S35 petak Sidareja~Banjar

Lokomotif Dinas CC 203 95 03 BD

Jangan lupa pake headset, karena video ini mengandung ke-hongeng'an yg panjang 😂

Sekilas Jalur Kereta Banjar-Kalipucang-Parigi

Jalur KA Banjar-Kalipucang-Parigi-Cijulang sepanjang 82,2 km dibangun oleh perusahaan perkeretaapian milik Pemerintah Hindia Belanda yakni SS.

Pada tahun 1903-1904 disusunlah studi ekonomi oleh Mr. Lawick van Pabst mengenai “Konsesi Kereta Api : Gula, Beras dan Kopra”. Yang mana melaporkan bahwa jalur KA Bandjar-Kalipoetjang-Pangandaran-Parigi-Tjidjoelang merupakan jalur KA cabang yang paling mendesak dan memenuhi syarat ke-ekonomian. Proposal ini langsung diajukan kepada Menteri Keuangan Idenburg, Akan tetapi rencana tersebut sempat ditentang oleh Inspektur SS dan Tram Negara, Mr. H. F. Stiprian Luiscius yang menyatakan bahwa rencana pembukaan jalur cabang baru itu “Terlalu prestisius dan benar-benar tidak akan menguntungkan”.

Pada perkembangan selanjutnya, Kepala Dokumentasi SS Engineering, Mr. J. Van der Wraerden membuat laporan detail estimasi awal, bahwa biaya pembangunan 2 bagian jalur KA Banjar-Kalipucang = f1.925.100 dan Kalipucang-Parigi = f4.864.000 dengan asumsi f58.707/km untuk Railbed dan f3.217/km untuk Rollingstocks. (f = Florijn = gulden). Akhirnya pada tanggal 18 Juli 1911 diterbitkanlah peraturan Staatsblad (Lembar Negara) No. 457/1911 untuk pembangunan jalur KA cabang petak Bandjar-Kalipoetjang-Parigi oleh pemerintah kolonial.

Seperti yang dikhawatirkan oleh beberapa pihak sebelumnya, pada pelaksanaan proyek pembukaan jalur KA ini banyak mendapatkan berbagai rintangan yang cukup berat :
1. Kondisi lahan dan tanah yang sulit ditangani ;
2. Penyakit khas daerah tropis pantai yakni Malaria dan Disentri ;
3. Kesulitan dalam mencari pekerja ;
4. Upah terlalu rendah bahkan untuk selevel staf ;
5. Kompleks mess pekerja dan kantor kontruksi terbakar ;
6. Pimpinan proyek yang terus berganti di sebabkan karena tingkat kesulitan teknis yang sangat tinggi. (Pimpro yang tercatat pada dokumen adalah diantaranya Ir. De Ram dan Ir. Van Zuylem)
7. Metode teknologi baru instalasi jembatan baja bentang panjang di atas jurang lembah dalam yang tentu membutuhkan waktu lebih lama dalam aplikasinya oleh para pekerja.

Realisasi biaya proyek pembangunan jalur ini menjadi membengkak hampir 2x lipat dari anggaran semula menjadi f9.583.421 (plus ekstensi jalur Parigi-Tjidjoelang tambahan anggaran f200.000 karena Tjidjoelang dianggap cocok sebagai stasiun terminus/ujung karena memiliki lembah unik yang dapat meneruskan jalur sampai Tasikmalaya ataupun sepanjang garis pantai selatan sampai dengan Pameukpeuk. Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan proyek jalur ini sangat fantastis!! f116.600/km. Coba bandingkan dengan pembangunan jalur Koppo-Tjiwidej f104.800/12km dan Batavia-Buitenzorg f56.506/55,6km.

Beberapa data proyek dari jalur KA cabang ini :
1. Total jarak 82,16 km (72 km lintas datar dan 10 km lintas pegunungan)
2. Jembatan 54 buah, panjang total 1.520 km, berat baja total 1.936 ton (1,3 ton/jembatan)
3. Terowongan ada 4 buah (Philip 281m, Hendrik 108m, Juliana 147m dan Wilhelmina 1.116m)
4. Wesel type R25, 1:8, jumlah total 51 pcs
5. Jumlah bangunan total stasiun 6 buah dan halte 13 buah
Petak Banjar-Kalipucang (43,2 km) resmi dibuka pada tanggal 15 Desember 1916, sedangkan petak Kalipucang-Parigi (34,6 km) pada tanggal 01 Januari 1921 dan petak Parigi-Cijulang (4,4 km) pada tanggal 01 Juli 1921.

Pada periode tahun 1980an awal, guna mempertahankan pelayanan di lintas-lintas utama, mengharuskan PJKA (Perusahaan Djawatan Kereta Api) jalur KA cabang Banjar-Cijulang. Penutupan ini secara bertahap yakni Jalur Pangandaran-Cijulang yang pertama di tutup pada tahun 1981 dan menyusul jalur Banjar-Pangandaran pada bulan Februari 1982.

Setelah beroperasi selama hampir 60 tahun, di masa perkeretaapian dikelola oleh
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), guna mempertahankan pelayanan di lintas-lintas utama, PJKA mengharuskan untuk mengurangi/menutup frekuensi perjalanan kereta api di jalur-jalur cabang yang dianggap merugi, kondisi jalur yang sudah tidak layak pakai dan perlu perawatan besar dan/atau kalah bersaing dengan moda jalan raya. Salah satu korbannya adalah Jalur KA Banjar-Kalipucang-Cijulang. Ada 2 versi tentang penutupan jalur KA ini, versi PJKA Banjar-Pangandaran-Cijulang mulai ditutup 1 Februari 1982, sedangkan versi warga sekitar dilakukan secara bertahap yakni Pangandaran-Cijulang tahun 1984 dan Banjar-Pangandaran pada tahun 1986 🥺

Комментарии

Информация по комментариям в разработке