Cara Membuat Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Super Lengkap Untuk Fase Vegetatif Tanaman

Описание к видео Cara Membuat Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Super Lengkap Untuk Fase Vegetatif Tanaman

‪@Husain_Uche‬
Cara Membuat Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Super Lengkap Untuk Fase Vegetatif Tanaman

Hormon tumbuhan merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.

Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Hormon tumbuhan adalah suatu zat yang dalam jumlah sangat kecil tapi mampu mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hormon tersebut tidak ikut di dalam proses metabolisme.  Berbeda dengan unsur hara atau zat makanan bagi tumbuhan adalah suatu zat yang mempengaruhi pertumbuhan dan ikut/menjadi bagian/komponen produk yang dihasilkan.  Oleh sebab itulah hormon dapat berpengaruh walaupun dalam jumlah yang sedikit.  Secara alamiah setiap tumbuhan mempunyai kandungan hormon dalam komposisi dan konsentrasi yang berbeda-beda sesuai dengan karakter gen dari masing-masing jenis. Secara garis besar hormon dikelompokkan menjadi 3 kelompok hormon yaitu :
(1). Sitokinin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan tunas. Sumber dihasilkan hormon sitokinin adalah diujung akar.
(2). Auksin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan akar. Sumber dihasilkannya auksin adalah diujung tunas.
(3). Giberelin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi pembungaan dan pembuahan.
Sumber dihasilkannya adalah di daun dan buah.  hal yang perlu diperhatikan mengenai hormon, yaitu hormon mempunyai dua fungsi yang berbeda (mensupport dan menghambat) pada konsentrasi yang berbeda. Satu hormon yang sama, dengan konsentrasi yang sama, akan mempunyai pengaruh yang berbeda pada bagian tanaman yang berbeda.

Hormon auksin menunjang pertumbuhan akar tapi menghambat pertumbuhan tunas dan juga menghambat pembungaan dan pembuahan.    Hormon sitokinin menunjang pertumbuhan tunas tapi menghambat pertumbuhan akar dan menghambat pembungaan dan pembuahan.     Hormon giberelin menunjang pembungaan dan pembuahan dan menunjang pembelahan sel akar dan tunas. Hormon dalam kelompok hormon yang sama akan bersifat sinergis atau saling menguatkan. Hormon dalam kelompok hormon yang berbeda akan bersifat saling melemahkan atau saling meniadakan. Hal-hal tersebut harus selalu diingat karena sangat penting di dalam penerapannya.  

Ketika membuat ramuan hormon, maka acuannya adalah bukan sebanyak-banyaknya kandungan hormon, tapi lebih kepada ketepatan komposisi dan konsentrasinya, karena semakin tinggi konsentrasinya justru akan menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk memberikan dorongan yang kuat dalam pertumbuhan suatu organ perlu diingat bahwa hormon tersebut akan menghambat  organ yang lain. Contoh : Kita bisa memacu pertumbuhan tunas dengan optimal dengan memberikan hormon sitokinin, akan tetapi harus diingat bahwa sitokinin akan menghambat akar. Demikian pula sebaliknya bila kita memberikan hormon akar di dalam merangsang pertumbuhan akar harus diingat bahwa hormon akar tersebut akan menghambat tunas.  Sedangkan dalam hal mendorong pertumbuhan suatu organ terdapat konsentrasi optimal, yaitu konsentrasi yang optimal di dalam memberikan pengaruh yang terbesar  dan setelah itu bila konsentrasi ditambah justru akan menghambat pertumbuhan.  Harus diingat pula bahwa bila kita ingin mendorong pertumbuhan akar dan tunas secara bersamaan, maka hal tersebut justru menyebabkan pengaruh yang saling melemahkan dan meniadakan dan bila suatu tanaman sedang berbunga atau berbuah, maka jangan sekali-kali memberikan hormon akar karena akan menyebabkan gugur bunga atau buah.

Dalam pembuatan ZPT, ada beberapa contoh bahan alam yang memiliki kandungan auksin, Giberelin dan sitokinin yang dapat digunakan, diantaranya :
(a). Air seni (kencing) kambing,  kelinci dll secara
umum mengandung hormon auksin.
(b). Kecambah (toge) mengandung auksin,
(c). bawang merah mengandung auksin,
(d).  buncis mengandung sitokinin,
(e). air kelapa mengandung auksin, sitokinin dan
giberalin
(f). sirih mengandung sitokinin,
(g). kacang hijau mengandung giberelin,
(h). enceng gondok mengandung giberelin,
(i). pisang mengandung auksin dll. 

Pada konten ini lebih banyak bahan yang kita tampilkan tujuannya agar sahabat tani dapat mengetahui kandungannya. namun karena di vidio tidak bisa saya jelaskan semuanya, maka saya merasa perlu menyampaikan bahwa dalam meramu ZPT harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pemanfaatan. Terutama, berkaitan dengan faze tanaman (fase vegetatif atau generatif)

#Pupuk organik#Zat pengatur tumbuh#ZPT#Fase vegetatif tanaman#

Комментарии

Информация по комментариям в разработке