Proses Pembuatan gula aren tradisional jawa barat di kampung. pedesaan Indonesia, Cianjur selatan

Описание к видео Proses Pembuatan gula aren tradisional jawa barat di kampung. pedesaan Indonesia, Cianjur selatan

Vlog pedesaan Masih Tradisioanal! Proses pembuatan gula aren di kampung
kampung cidahu desa padaluyu kecamatan cikadu kabupaten cianjur jawa barat

Sejarah Desa Padaluyu

Dari cerita yang berkembang dikalangan masyarakat di daerah ini, bahwa masyarakat tempo dulu dengan sangat mudahnya diajak bermusyawarah selalu menyetujuinya maka hal dimaksudlah yang mendasari penamaan daerah tersebut dengan sebutan PADALUYU, yang mana Pada berasal dari bahasa sunda yang artinya selalu dan Luyu yang berarti  sepakat. Jadi PADALUYU dapat diartikan sebagai desa yang selalu berasaskan persetujuan dan kesepakatan untuk mufakat.
Desa Padaluyu merupakan satu wilayah yang menjadi satu kesatuan dengan Desa Padaluyu sekarang.Pada tahun 1984 berdasarkan pada ketentuan luas wilayah dan jumlah penduduk maka Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan kebijakan pemekaran wilayah bagi Desa Padaluyu menjadi dua Desa yaitu Desa Sukaluyu dan Desa Padaluyu.

Terbentuknya Desa Padaluyu
Desa Padaluyu terbentuk dari pemecahan Desa Cikadu yang di pecah menjadi dua bagian/Desa, antara Desa Mekarlaksana dan Desa Padaluyu yang terbentuk pada tahun 1978, yang pada saat itu di jabat oleh Didin Apendi selaku Pejabat sementara Kepala Desa Padaluyu sampai dengan tahun 1980, kemudian di adakan pemilihan Kepala Desa pada tahun 1980 dan sebagai Kepala Desa terpilih dimenangkan oleh Didin Apendi sebagai Kepala Desa Devinitif sampai dengan tahun 1990.
Semenjak dilakukannya pemekaran wilayah Desa Padaluyu saat ini telah dipimpin oleh 11 (Sebelas) orang kepala desa, kurang lebih usia Desa Padaluyu sampai dengan saat ini



Cikadu yaitu sebuah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Koordinat:

Desa

Cikadu

Cisaranten

Kalapanunggal

Mekarjaya

Mekarlaksana

Mekarwangi

Padaluyu

Sukaluyu

Sukamanah
Sukamulya



Secara geografis , Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan yakni wilayah utara, tengah dan wilayah selatan.

 WILAYAH UTARA

Meliputi 16 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang,Gekbrong, Cibeber, Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon, Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet dan Haurwangi.

 WILAYAH TENGAH

Meliputi 9 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya, Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak.

 WILAYAH SELATAN

Meliputi 7 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun , Naringgul, Cikadu dan Pasirkuda.

Sebagaimana daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik tanaman padi, kelapa dan buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh tanaman palawija, perkebunan teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-buahan. Potensi lain di wilayah Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang masih alami dan menantang investasi.

Sebagai daerah agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian, kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah swa-sembada padi. Produksi padi pertahun sekitar 625.000 ton dan dari jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan konsumsi lokal dan benih, masih memperoleh surplus padi sekitar 40 %. Produksi pertanian padi terdapat hampir di seluruh wilayah Cianjur.

Kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara. Di kedua Kecamatan ini, didominasi oleh tanaman sayuran dan tanaman hias. Dari wilayah ini pula setiap hari belasan ton sayur mayur dipasok ke Jabotabek.

Pengembangan usaha perikanan air tawar dan laut di Kabupaten Cianjur cukup potensial. Baik untuk usaha berskala kecil maupun besar. Beberapa faktor pendukungnya adalah : jumlah penduduk yang relatif besar serta tersedianya lahan budi daya ikan air tawar dan ikan laut. Usaha pertambakan ikan dan penagkapan ikan laut memiliki peluang besar di wilayah Cianjur selatan, khususnya di sepanjang pantai Cidaun hingga Agrabinta. Di wilayah ini, mulai dirintis dan di kembangkan pertambakan budi daya udang. Sedangkan budi daya ikan tawar terbuka luas di cianjur utara dan cianjur tengah. Di wilayah ini terdapat budi daya ikan hias, pembenihan ikan, mina padi, kolam air deras dan keramba serta usaha jaring terapung di danau Cirata, yang sekaligus merupakan salah satu obyek wisata yang mulai berkembang.

Sementara itu , potensi perkebunan di Kabupaten Cianjur cukup besar dimana sekitar 19,4 % dari seluruh luas merupakan areal perkebunan . Selama in dikelola oleh Perkebunan Besar Negara (PBN) seluas 10.709 hektar, Perkebunan Besar Swasta (PBS) sekitar 20.174 hektar dan Perkebunan Rakyat (PR) seluas 37.167 hektar. Peningkatan produksi perkebunan, terutama komoditi teh cukup baik. Produktivitas teh rakyat mampu mencapai antara 1.400 - 1.500 kg teh kering per hektar. Sedangkan yang di kelola oleh perkebunan besar rata-rata mencapai di atas 2.000 kg per hektar. #Vlogpedesaan #Hidupdidesa #Kehidupanku #Kehidupandikampung

Комментарии

Информация по комментариям в разработке