🇨🇳Mogao Grottoes Dunhuang - kompleks gua Buddha terbesar di dunia, penuh patung & frescoes indah

Описание к видео 🇨🇳Mogao Grottoes Dunhuang - kompleks gua Buddha terbesar di dunia, penuh patung & frescoes indah

Masih dalam rangkaian wisata keluarga ke negara China : "Silk Road 14 days" dengan memgunjungi Xinjiang (Ürümqi & Turpan), Gansu ( jiayuguan, Dunhuang, Zhangye & Lanzhou), Qinghai (Xining ,& Chakatown) & Shanghai.

Mogao grottoes (gua Mogao) adalah sekelompok gua kuno yang dibangun pada masa dinasti yang berbeda. Terletak di antara Gunung Mingsha dan Gunung Sanwei di kota Dunhuag, Gansu, China.
Untuk mengunjungi Goa Mogao kita terlebih dahulu menuju ke Mogao Caves Digital Exhibition Center yang terletak 10 km dari kota Dunhuang. Disini kita akan diajak menonton 2 buah film Dokumenter mengenai Goa Mogao, yaitu Thousand Years Mogao yang memperkenalkan asal usul dan perkembangan Goa Mogao yang berdurasi 20 menit dan film kedua yaitu" Dream of Buddhist Land" yang menampilkan beberapa goa yang dalam film layar kubah besar.
Setelah itu kita akan diantar ke lokasi Goa Mogao dengan mengendarai shuttle bus yang sudah disediakan. Jarak Goa Mogao dari Mogao Caves Digital Exhibition Center sekitar 16 km, kalau dari kota Dunhuang sekitar 25 km

SEJARAH singkat
Sekitar tahun 111 SM, Kaisar Wuding dari Dinasti Han mendirikan kota Dunhuang sebagai strategi pertahanan untuk melindungi diri dari bangsa Xiongnu. Seiring berjalannya waktu, Dunhuang juga menjadi pusat perdagangan penting dan tempat pertemuan budaya dan agama di sepanjang Jalur Sutra.
Pada tahun 366 (Dinasti Liang) seorang biksu Buddha bernama Le Zun melakukan perjalanan ke Dunhuang. Suatu hari ia mendapat penglihatan akan sebuah gunung yang di atasnya terdapat ribuan Buddha yang bermandikan cahaya keemasan. Sehingga Ia memutuskan untuk membangun sebuah goa meditasi di sana. Setelah goa pertama dibangun oleh Le Zun, banyak biksu lain bergabung dan terbentuklah komunitas biksu kecil di Liang Utara. Seiring dengan semakin terkenalnya tempat tersebut, keluarga penguasa dari dinasti-dinasti berikutnya, seperti Wei Utara, Zhou Utara, juga ikut membangun goa-goa disana.
Goa Mogao yang awalnya merupakan gua meditasi bagi para biksu Buddha kemudian mempunyai fungsi lain seiring dengan banyaknya jenis goa lain yang dibangun.
Pembangunan Goa Mogao berkembang pesat selama Dinasti Sui karena sejumlah besar goa dibangun oleh keluarga penguasa dan rakyat. Pada jaman Kekaisaran Tang goa Mogao mencapai masa kejayaannya, saat itu jumlah goa nya melebihi dinasti-dinasti lain dengan membangun lebih dari seribu goa.
Goa yang paling penting disini adalah goa-goa yang dikhususkan untuk para biksu yang bertemakan agama Buddha, termasuk agama Buddha Tiongkok, agama Buddha Tibet, agama Buddha India, dll. Goa-goa tersebut, ada yang dibangun oleh para pendeta penting, elit penguasa setempat, dan bahkan kaisar, sehingga banyak goa memiliki ruang yang luas di dalamnya, dan dicat dengan indah untuk menggambarkan peristiwa dan kisah terkenal tentang agama Buddha.
Kemudian seiring dengan kemunduran Jalur Sutra pada Dinasti Yuan dan Ming, goa Mogao hampir ditinggalkan dan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi para peziarah lokal. Hal ini berlangsung terus hingga diketemukannya Goa Perpustakaan yang tersembunyi oleh pendeta Tao bernama Wang Yuanlu.
Sekitar tahun 1892, seorang pendeta agama Tao bernama Wang Yuanlu melakukan perjalanan ke Goa Mogao dan mendapati tempat tersebut terbengkalai. Ia memutuskan untuk tinggal di sana dan menjaga goa-goa tersebut. Pada tanggal 25 Juni 1900, Wang Yuanlu menemukan sebuah goa tersembunyi di balik goa utama saat ia sedang membersihkan pasir. Di dalam goa kecil tersebut terdapat manuskrip, lukisan, dan relik yang sangat besar. Wang Kemudian membawa beberapa manuskrip tersebut ke pejabat setempat. Namun, tidak ada pejabat yang menanggapinya dengan serius. Gubernur Gansu memerintahkan Wang untuk menutup kembali goa tersebut pada tahun 1904.
Berita penemuan Ini kemudian menyebar ke dalam kelompok arkeolog yang dipimpin oleh arkeolog Hungaria-Inggris Aurel Stein. Pada tahun 1907, Stein mengunjungi Wang dan membeli sejumlah besar manuskrip dengan harga rendah karena saat itu Wang mengalami kesulitan dalam mengumpulkan dana untuk membangun kuil Tao. Pada tahun 1908 Paul Pelliot dari Prancis membeli lebih dari 10.000 barang dari Wang. Hal ini terus berlangsung, penjelajah dari Jepang dan Rusia pun mengambil ribuan manuskrip lainnya dari Goa Mogao pada tahun 1911 dan 1914.
Inilah yang menyebabkan hingga saat ini banyak museum dan perpustakaan di London, Paris, St. Petersburg dan Jepang yang mengoleksi sebagian besar manuskrip dan relik goa Mogao.
Sedangkan sisa manuskrip yang masih ada sekarang disimpan di Perpustakaan Nasional Tiongkok, di Beijing.

Note:
Terdapat total 492 tetapi tidak semua goa dibuka untuk umum, hanya sekitar 40 goa saja yang dibuka untuk wisatawan.
Kapasitas kunjungan : 6000 orang/hari (reservasi)
Waktu kunjungan: sekitar 75 menit.

Selama kunjungan di sini, kita dilarang memotret di dalam gua. Foto - foto fresco dan patung yang ada di video ini kudapatkan dari berbagai sumber di internet.
🎼🎶🎵敦煌伎乐舞, 湖旋舞, 千年の祈り - Himekami 姫神

Комментарии

Информация по комментариям в разработке