Cintya Tidak Ingin Beragama Abu-Abu Saat Orang Terdekat Meninggal || Hidayah Mualaf

Bersama Yayasan Rukun Indonesia untuk memberikan kebermanfaatan dan membantu dakwah:

A.N Yayasan Rukun Peduli Indonesia
7209965873 (BSI)

Konfirmasi Donasi Narasumber:
0838-34886145 (Admin)

======================================================================

Assalamualaikum Sahabat Rukun!

Cintya, tidak ingin beragama abu-abu. Gak jelas, atau setengah-setengah. Apalagi ia mengalami kejadian orang-orang terdekatnya meninggal satu persatu. Ia tidak ingin kehilangan arah, ia ingin mempunyai tujuan.

Di usianya yang masih belia, di mana biasanya anak muda mengejar karir, bersuka cita dengan teman di kafe atau jalan-jalan alias healing, berbeda dengan Cintya yang memilih untuk merenung, memisahkan diri dengan keluarga, dan menentukan arah hidupnya.

Kepada Sigit Akbar, founder rukun indonesia ia menceritakan pada fase di mana hijrah atau mualafnya justru dianggap hanya alasan nikah dan lain sebagaimana. Justru ia membuktikan bahwa dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi muslimah yang memiliki adab, haus akan ilmu, dan senantiasa sayang dengan keluarga.

Bahkan, keluarganya perlahan turut menerima keputusan Cintya yang justru secara pribadi menjadi lebih baik. Bersama Suaminya, ia belajar agama. Salah satunya di Masjid Lautze 2 Bandung, rumah para mualaf di Bandung.

Simak video ini sampai akhir, semoga menjadi inspirasi bagi kita seorang muslim/muslimah dari kisah mualaf satu ini. Perjuangannya dalam memperbaiki diri patut dijadikan pembelajaran.

Jangan lupa subscribe dan nyalain loncengnya! GRATIS!

Mari #MelangkahLebihBaik bersama Rukun