TATA CARA MEMADIK MEMINANG GADIS BALI // JURU RAOS LUWIH TATA TITI BAHASA MANTAP

Описание к видео TATA CARA MEMADIK MEMINANG GADIS BALI // JURU RAOS LUWIH TATA TITI BAHASA MANTAP

#memadik #meminang #meminanggadisbali

MEMADIK MEMINANG GADIS BALI // JURU RAOS LUWIH TATA TITI BAHASA MANTAP // SOR SINGGIH BAHASA BALI

Menerima Jasa Dokumentasi Poto&Video segala jenis kegiatan dan acara, abadikan moment berharga anda bersama kami, dokumentasi terlihat tapi itu sebenarnya sangat penting dan akan memiliki kesan mendalam ketika anda melihat dan mengenangnya 10 tahun kedepan ‪@mesaricinema3838‬ RAGU MU RUGI MU
Contoh Poto&Video bisa dilihat di Instagram & Facebok dengan mengetik #mesaricinema

Dalam setiap pelaksanaan upacara perkawin an, agama Hindu tidak mengabaikan adat yang telah terpadu dalam masyarakat, karena dalam agama Hindu selain berpedoman pada Kitab Weda (Sruti), umat Hindu juga dapat berpedoman pada Śmrti, dan hukum Hindu yang berdasarkan kebiasaan yang telah dilakukan secara turun temurun disuatu tempat yang biasa disebut Ācāra. Dengan melakukan upacara yang dilandasi oleh ajaran yang diajarkan dalam kitab suci dan mengikuti tata cara adat yang telah berlaku turun temurun, maka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia ini (jagaditha) dan kebahagiaan yang abadi (Moksa).

Sistem perkawinan yang umum dilaksanakan oleh umat Hindu etnis Bali adalah dengan cara :

A. Memadik/Melamar
B. Merangkat/ Ngerorod.


A. CARA PERKAWINAN MEMADIK

1. Mencari Hari Baik/Padewasan

Mencari hari baik (dewasa) biasanya dilakukan oleh pihak pengantin pria, dengan cara minta petunjuk kepada seorang Sulinggih atau seseorang yang sudah biasa memberikan dewasa (nibakang padewasaan). Adapun dewasa yang diminta biasanya berurutan sesuai dengan acara-acara dalam pelaksanaan upacara perkawinan, antara lain: dewasa pangenten (pemberitahuan), dewasa mererasan (meminang/mapadik), dewasa penjemputan calon pengantin wanita dan dewasa pawiwahan.

2. Pangenten/Pemberitahuan

Pada hari ini orang tua calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita bertemu dengan orang tuanya untuk bermusyawarah mengenai tujuan dari kedua calon pengantin serta meminta persetujuan kepada orang tua calon pengantin wanita tentang hari baik (padewasan sesuai dengan tahapan acara perkawinan), seperti pasobyah (mengumumkan) kepada keluarga besar di masing-masing kedua keluarga calon pengantin dan mengumpulkan keluarga besarnya untuk bisa menyampaikan tentang tujuan keluarga calon pengantin serta memohon bantuannya baik bersifat phisik maupun material.

3. Mererasan/Meminang/Memadik

Pada hari ini keluarga besar dari pihak calon pengantin pria datang ke rumah calon pengatin wanita untuk meminang. Pada saat melamar, kadang-kadang masing-masing keluarga calon pengantin mengungkap atau memaparkan silsilah keluarga. Pada saat melamar pihak keluarga atau wakil keluarga dari calon pengantin laki-laki biasanya mempersiapkan wakil keluarga yang akan menyampaikan silsilah keluarga, jika pihak keluarga pengantin wanita menanyakan tentang silsilah keluarga calon pengantin laki-laki. Mengungkap silsilah keluarga berguna untuk menghindari adanya hubungan sedarah antara calon pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita, sehingga apabila hal itu terjadi pernikahan tersebut dapat dicegah sebelum dilangsungkannya upacara pernikahan.

Acara memadik menggunakan upakara. Adapun upakara yang dibawa pada waktu memadik (meminang), antara lain:

Pejati, sebagai upakara pesaksi untuk dihaturkan di pemerajan calon pengantin perempuan
Canang pangraos, ditambah dengan segehan putih kuning asoroh.
Pagemelan (rarapan) atau saserahan.

Jenis dan jumlah saserahan ini tergantung pada kesiapan, keseriusan, dan ketulusan keluarga calon pengantin laki-laki. Seserahan dapat berupa berbagai macam kue, buah-buahan, dan pakaian (pasaluk).

sumber : https://tradisiperkawinandibali.blogs...

Комментарии

Информация по комментариям в разработке