Kisah Julaibib - Syeikh Abu Ishaq alHuwainy

Описание к видео Kisah Julaibib - Syeikh Abu Ishaq alHuwainy

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menikahkan Julaibib radhiallaahu anhu dengan salah seorang putri sahabat Anshar. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah sahabat Anshar ini dan berkata: "Nikahkanlah putrimu denganku".

Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sahabat tadi tanpa berpikir panjang langsung menerima tawaran Rasulullah. Satu kesempatan yang sangat berharga, dan suatu kebanggaan tak ternilai ketika terjalin hubungan dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Akan tetapi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, bahwa pinangan ini bukan untuk dirinya.

"Kalau begitu pinangan ini untuk siapa, wahai Rasulullah?" katanya dengan penuh tanda tanya.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: "Untuk Julaibib".

Dengan penuh kebingungan sahabat itu menjawab: "Baiklah, wahai Rasulullah! Tetapi aku harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan istriku".

Pergilah sahabat ini menemui istrinya. Terlintas di benaknya, apa kata orang jika putriku menikah dengan Julaibib?! Bagaimana martabat keluarganya?!

Setelah bertemu dengan istrinya, ia pun menceritakan pinangan Rasulullah. Dia berkata: "Wahai, istriku. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminang putrimu," serta merta istrinya menjawab: "Iya, aku sangat setuju".

"Akan tetapi Rasulullah tidak meminang untuk dirinya, " jelas sang suami.

"Lantas untuk siapa pinangan itu," tanya istrinya penuh keheranan.

"Rasulullah meminangnya untuk Julaibib Radhiyallahu anhu ," tandasnya.

Istrinya menjawab: "Untuk Julaibib? Tidak! Aku tidak setuju. Jangan engkau nikahkan dengannya!"

Mereka enggan memiliki seorang menantu seperti Julaibib Radhiyallahu anhu yang tidak memiliki apa-apa. Demikianlah, keadaan sebagian orang tua yang terkadang lebih mengutamakan dunia seseorang dari pada agamanya.

Percakapan itu ternyata terdengar oleh putrinya. Lantas bagaimana dengan sikap putrinya mendengar pinangan dari Rasulullah?

Tak disangka, ketika bapaknya hendak beranjak pergi untuk menolak pinangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , terdengarlah suara dari dalam kamar: "Siapakah yang telah meminangku, wahai ayah?"

Sang ibu kemudian menceritakan bahwa yang meminang adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , akan tetapi pinangan itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk Julaibib,

Ternyata putrinya menjawab dengan tegas: "Apakah kalian menolak perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ? Tidakah kalian mendengar firman Allah

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. {al-Ahzâb ayat 36}

"Terimalah pinangan itu, karena ia tidak akan menyia-nyiakanku. Ketahuilah, aku tidak akan menikah kecuali dengan Julaibib!"

*Baca Selengkapnya: http://almanhaj.or.id/content/3797/sl...

Комментарии

Информация по комментариям в разработке