KI NARTO SABDHO - 'SUMANTRI NGENGER'

Описание к видео KI NARTO SABDHO - 'SUMANTRI NGENGER'

Radyan Sumantri atau Bambang Sumantri, merupakan seorang ksatria muda yang tampan, berpengetahuan, dan sakti. Ia mempunyai seorang adik yang buruk rupa, bernama Radyan Suka-Srana atau Bambang Suka-Srana. Mereka berdua merupakan putera seorang pertapa yang benama Resi Suwandagni, dari Pertapaan Arga Sekar. Bambang Sumantri, berkehendak untuk mengabdi kepada Prabu Arjuna Sasrabahu, raja Negeri Maes-Pati. Untuk itu, ia dibekali berbagai ilmu pengetahuan, pemerintahan, dan ditempa menjadi seorang ksatria oleh ayahandanya.

Keberangkatan Bambang Sumantri, diketahui oleh adiknya, Radyan Sukasrana, seorang raksasa bajang bertubuh kecil dan berwajah menakutkan. Ayahandanya juga menyarankan kepada Bambang Sumantri, supaya adiknya diajak serta, karena ia sangat sakti dan bisa membantu Bambang Sumantri saat mendapat kesulitan. Tetapi Bambang Sumantri tak bersedia mengajak adiknya. Alasannya, adiknya akan memperlambat perjalanannya. Padahal, di dalam hati kecilnya, Bambang Sumantri merasa malu, mempunyai adik yang berupa raksasa bajang bertubuh kecil dan berwajah menakutkan.

Radyan Suka-Srana walaupun tidak boleh mengikuti kakaknya, tetapi diam-diam mengikuti perjalanan kakaknya. Setelah sampai di istana Negeri Maes-Pati, Prabu Arjuna Sasrabahu dengan sangat senang hati menerima Sumantri yang ingin mengabdikan diri kepadanya dan kepada Negeri Maes-Pati. Namun, Prabu Arjuna Sasrabahu yang saat itu sedang jatuh hati dengan seorang puteri, yakni Dewi Citrawati, putri Prabu Citrawijaya, dari Negeri Magada. Sebagai syarat pengangkatannya sebagai pejabat negeri Mahespati, Bambang Sumantri diminta mewakili Prabu Arjuna Sasrabahu, untuk melamar Dewi Citrawati. Puteri itu, akan dijadikan permaisuri Prabu Arjuna Sasrabahu.

Ringkas cerita, Bambang Sumantri berhasil memenuhi segala persyaratan untuk mengabdi kepada Prabu Arjuna Sasrabahu. Tetapi semua keberhasilan itu, sebenarnya atas bantuan adiknya, Radyan Suka-Srana. Selain itu, segala keberhasilan upaya Bambang Sumantri itu, ternyata mengubah peri-laku Bambang Sumantri menjadi sombong dan tak tahu diri. Bahkan pada suatu ketika, ia berani merendahkan Prabu Arjuna Sasrabahu yang jelas-jelas telah mengangkat derajatnya dari rakyat jelata (rakyat kebanyakan) menjadi seorang pejabat tinggi (patih) di Negeri Maes-Pati. Bagaimanapun juga, sebenarnya Prabu Arjuna Sasrabahu sejak awal, sudah merasa senang (jatuh hati) dengan kedatangan Bambang Sumantri. Karena itu, meskipun terjadi sejumlah gesekan dan kekecewaan yang menyakitkan, dan bahkan merendahkan diri dan kehormatannya sebagai seorang raja. Namun, Prabu Arjuna Sasrabahu cenderung selalu memberikan maaf dan bertindak bijak.

Keberhasilan Bambang Sumantri yang sebenarnya atas bantuan adiknya, Radyan Suka-Srana, membuat Bambang Sumantri menjadi tak nyaman. Bahkan dalam beberapa peristiwa, Radyan Suka-Srana dipandang sebagai 'sangat memalukan' dan tak layak tampil di depan umum. Situasi ini, membuat Bambang Sumantri malu dan pada suatu ketika berusaha menakut-nakuti adiknya dengan mengarahkan panah kepada dirinya. Celakanya, secara tak sengaja, anak panah ternyata terlepas dari busurnya dan mengenai tubuh Radyan Suka-Srana, sehingga ia terbunuh. Peristiwa itu sangat memukul perasaan Bambang Sumantri, dan membuatnya amat sangat menyesali.....

Cerita yang amat sangat dramatis dan sangat terkenal ini, dimainkan secara sangat apik dan dengan dialog yang sangat mencekam (bisa membuat miris, mbrebes mili, dan trenyuh) oleh Ki Narto Sabdho; diiringi grup kesenian Condong Raos. Pagelaran wayang kulit purwa bergaya klasik ini, direkam pada sekitar tahun 1970-an. Cerita ini, selain dikenal dengan sebutan 'Sumantri Ngenger', kadang-kadang juga dikenal dengan sebutan 'Suka-Srana Lena' atau 'Suka-Srana Gugur'.

Pelajaran paling berharga dari cerita ini, adalah bahwa kita tak selayaknya mengabaikan saudara, meskipun bagaimanapun kondisinya. Selamat merenungkannya....

Комментарии

Информация по комментариям в разработке