Masjid Tua Tosora dan Makam Syekh Jamaluddin Al Akbar Al Husaini

Описание к видео Masjid Tua Tosora dan Makam Syekh Jamaluddin Al Akbar Al Husaini

Kali ini kami mengunjungi salah satu situs bersejarah yaitu Masjid tua dan makam Syekh Al Habib Jamaluddin Al Akbar Al Husaini yang ada di desa Tosora kec. Majauleng Kab. Wajo. Tapi sebelumnya, jangan lupa subscribe bagi yang belum subscribe agar kalian mendapatkan update video terbaru dari kami.
Pusat Kerajaan Wajo diperkirakan berpindah dari Cinnottabi ke Tosora pada awal masuknya Islam di Wajo. Agama Islam telah masuk ke Tosora dibawa oleh Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini pada tahun 1320. M. Masjid raya pertama kali dibangun pada tahun 1612 oleh Arung Matowa Wajo XV La Pakallongi To Allinrungi, yang bekas reruntuhannya masih dapat kita saksikan di Tosora.
Pada waktu masjid tersebut diresmikan, dihadiri oleh Raja Gowa, Raja Bone dan Datu Soppeng. Letak sisa bangunan masjid tersebut berada di sebelah alun-alun. Pada bagian dalam masjid terdapat empat buah umpak batu sebagai landasan tiang penyangga atap (soko guru). Sisa bangunan yang masih tampak adalah bagian mihrab di sisi barat yang masih utuh, sdangkan bagian dinding lainnya tinggal pondasinya.

Bentuk bangunan adalah persegi Panjang dengan ukuran Panjang 15,84 m dan lebar 15,70 m tinggi tembok 3,7 m. Terdapat 4 buah pintu masuk yaitu dari depan (sisi timur), dari sisi kiri kanan (utara-selatan) dan dari sisi kanan (utara). Bahan bangunan masjid tersebut berasal dari berbagai jenis batu alam seperti batu kapur yang masih lunak, batu pasir, dan batu beku dengan ukuran yang tidak seragam. Bahan perekat yang digunakan merupakan campuran pasir dengna kapur yang terbuat dari moluska yang dibakar.
Pada arah tenggara terdapat kolam sebagai penampung air wudhu.
Arah timur kolam terdapat sumur tua dengan kedalaman 13 m.

D belakang masjid terdapat beberapa makam, diantaranya adalah makam Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini. Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini adalah cucu turunan Nabi Muhammad SAW. Beliau juga merupakan kakek kandung dari empat ulama penyebar Islam di Jawa yang lebih dikenal dengan wali songo yaitu Sayyid Maulana Malik Ibrahim, Sayyid Ainul Yaqin atau Sunan Giri, Sayyid Raden Rahmatullah atau Sunan Ampel, dan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Syekh Jamaluddin al-Akbar al-Husaini datang dari Aceh atas undangan raja Majapahit, Prabu Wijaya. Setelah menghadap Prabu Wijaya, ia beserta rombongannya sebanyak 15 orang kemudian melanjutkan perjalanannya ke Sulawesi Selatan, tepatnya di Tosora kabupaten Wajo melalui pantai Bojo Nepo, Kabupaten Barru. Kedatangan Jamaluddin al-Husaini di Tosora Wajo diperkirakan terjadi pada tahun 1320. Tahun ini kemudian dianggap sebagai awal kedatangan Islam di Sulawesi Selatan.

Makam beliau ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, karena sejak tahun 2004 mantan Presiden Abdulrahman Wahid datang berziarah danmemperkenalkan Syekh Jamaluddin Al Akbar Al Husaini sebagai salah satu wali sekaligus kakek dari Walisongo.


#masjidtua
#masjidtuatosora
#makamsyekhjamaluddinalakbaralhusaini
#makamkuno
#tosora
#situsbersejarah
#kerajaanwajo
#tempatbersejarahdiwajo

Комментарии

Информация по комментариям в разработке