Sempat Diminta Pindah dari IKN Dalam 7 Hari, Warga Suku Paser Cemas

Описание к видео Sempat Diminta Pindah dari IKN Dalam 7 Hari, Warga Suku Paser Cemas

Sejumlah warga suku Paser yang tinggal di Desa Sabut, Pemaluan, mengaku sempat menerima surat dari Otorita IKN, yang meminta mereka pindah hanya dalam waktu 7 hari.

Surat ini mereka terima pada bulan Maret lalu. Saat itu, warga menolak, dan surat tersebut ditarik kembali.

Meski hampir 7 bulan berlalu, tapi warga mengaku masih merasa cemas, karena tak kunjung terima kepastian — apakah mereka akan digusur atau tidak.

“Tentu kami berharap bisa tetap tinggal di sini, dekat dengan ibu kota. Jika harus pindah, kami tidak punya pekerjaan, tidak ada keahlian,” kata Nasrun, salah satu warga Desa Sabut.

“Di sini, kami bisa mengurus kebun sawit dan karet,” lanjutnya.

Ia juga bercerita bahwa beberapa warga desa telah pindah, setelah terima ganti rugi dari pembebasan lahan untuk proyek IKN.

“Beberapa sudah pindah, setelah terima (ganti rugi) secara cash … Tapi harga yang diberikan, tak cukup untuk beli lahan dengan luas yang sama di tempat lain,” ujarnya.

Tepat di depan rumah Nasrun, pembangunan jalan tol IKN masih berlangsung.

"Keluarga saya sering sakit sesak napas, karena debu dari kendaraan yang mengangkut tanah," kata Nasrun.

Menanggapi pertanyaan seputar surat yang beredar pada Maret lalu, Jubir Otorita IKN, Troy Pantouw sebut “tak pernah mendengar mengenai informasi tersebut”.

“Itu area Pemda Penajam Paser Utara atau Sepaku, silakan bertanya ke mereka,” kata Troy melalui pesan teks, saat dihubungi VOA.

Kepada VOA, Kabag Humas Kabupaten Penajam Paser Utara, Hendro Susilo membenarkan adanya surat edaran tersebut.

“Saat itu pihak OIKN mencabut kembali surat yang telah mereka edarkan,” jelasnya.

Meski surat telah dicabut, Hendro menegaskan bahwa akan ada upaya pembebasan lahan bagi warga yang lokasinya terdampak pembangunan IKN, melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan.

“Jika ada yang menolak, panitia pembebasan lahan akan lakukan pertemuan dengan mereka, kita tanya apa yang memberatkan mereka, lalu kita cari solusinya,” pungkasnya.

Kunjungi website kami 👉 https://www.voaindonesia.com

Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram:   / voaindonesia  
Facebook:   / voaindonesia  
X: https://x.com/voaindonesia

Kanal YouTube VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan.

Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке