Seperti Sulap, WNA Dipailitkan Dengan Tabrak Semua Aturan, MA Jadi Sasaran! - Si Paling Kontroversi

MetroTV, Dua warga negara Singapura yang merupakan ibu dan anak, tiba-tiba berurusan dengan hukum Indonesia. Ada empat orang Indonesia yang sebenarnya masih ada hubungan saudara jauh dengan keduanya, mengajukan gugatan untuk membayar ‘utang’ sebesar Rp 700 miliar.

Sebagai buktinya adalah sebuah akte yang ditandatangi oleh kakek si anak pada 1998 yang berisi kesepakatan untuk memberikan bonus dari keuntungan perusahaan yang dikelola oleh sang kakek kepada empat orang. Nah, empat orang yang menjadi penggugat adalah ahli waris dari keempat nama di akte tersebut.

Sang kakek adalah pemegang saham mayoritas PT Krama Yudha, yang memegang hak eksklusif merek kendaraan Mitsubishi di Indonesia.

Walau kesepakatan pemberian bonus bukan kewajiban dan diberikan selama si kakek menjadi pemegang saham mayoritas, namun para penggugat menganggap itu adalah utang. Padahal sang kakek sendiri sudah meninggal dunia pada 2002.

Endingnya, pengadilan niaga mempailitkan dua WNA Singapura tadi atas utang yang mereka tidak tahu-menahu. Bahkan, mereka tidak pernah terlibat dalam pengelolaan PT Krama Yudha.

Apakah WNA memang bisa dipailitkan? Apa saja kejanggalan dalam proses hukumnya? Bagaimana juga perjuangan kedua WNA Singapura tersebut mencari keadilan ke MA? Dan, bagaimana sebenarnya kisah ‘perang saudara’ yang melibatkan PT Krama Yudha ini?

Saksikan podcast Si Paling Kontroversi!

#WNA #MA #mahkamahagung #sipalingkontroversi
#Metrotv
-----------------------------------------------------------------------

Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini!


Website: https://www.metrotvnews.com/
Facebook:   / metrotv  
Instagram:   / metrotv  
Twitter:   / metro_tv  
TikTok:   / metro_tv  
Metro Xtend: https://xtend.metrotvnews.com/