Ludruk "Tetesan Darah Merpati" Grup Marsudi Laras Surabaya

Описание к видео Ludruk "Tetesan Darah Merpati" Grup Marsudi Laras Surabaya

Tetesan Darah Merpati KARYA : HARTATOK ,S.Pd ,M.Si Satar seorang kepala rumah tangga yang kesukaanya berjudi adu dara sehingga tidak memikirkan kewajibannya sebagai seorang ayah yang harus menafkahi keluarganya. Ketika berlangsungnya adu dara, istri Satar yang bernama Sahada yang taat beribadah, menemui suaminya di kalangan adu dara sambil mengingatkan suaminya akan tanggung jawabnya sebagai suami menafkahi keluarga dan mengingatkan bahwa berjudi adu dara merupakan perbuatan dosa. Satar yang mendengar ocehan istrinya, mukanya merah padam, emosinya semakin meluap karena Satar beranggapan jika istri datang di kalangan perjudian akan membawa sial! Satar medengar suara tuk- tuk, kentongan musuhnya berbunyi lebih dahulu sebagai tanda burung dara jagoannya kalah, emosinya semakin memuncak. Istrinya dihardik, dipukul, ditendang bahkan diseret di jalan. Ketika menyeret istrinya di jalan tiba tiba dihentikan oleh Drajat sahabat Satar, juga mantan kekasih Sahada, Drajat mengingatkan kepada Satar agar mantan kekasihnya tidak diperlakukan sekasar itu, tapi Satar tidak menggubris nasihat sahabatnya. Drajat emosi sambil berkata kasar dan menantang Satar berkelahi. Terjadilah pertengkaran dan drajat kalah, setelah itu satar meninggalkan drajat untuk kembali kerumah . Satar mempunyai rencana adau dara lagi lagi dengan taruhan yang lebih besar mendengan rencana satar, sahada istrinya mengingatkan suaminya, tapii suaminya tidak terima dengan teguran istrinya dan mengancam istrinya untuk tidak ikut campur urusan pribadinya, akhirnya ibu satar memarahi prilaku anakknya dan satar justru mengancam ibunya kalau tidak di beri uang taruhan burung dara maka sertifikat tahan akan di buat jaminan ,kemudian satar pergi meninggalakan rumahnnya unuk mencari burung dara yang yang akan dijagokan di pertarungan minggu depan setelah satar menerima informasi dari temannya, bahwa ada burung milik, gantar yang bernama bagong mempunyai keistimewaan dalam kecepatan terbang, maka satar menemui gantar untuk meminjam burung yg bernama bagong untuk pertarungan minngu depan, oleh gantar selain di pinjami burung dara, juga dipinjami pusaka kecil yang benma ajian tapak angin, dengan tujuan agar burung dara lawan ketika mau hinggap di pegupon terbang kembali Di kalangan adu dara Satar selalu menang dengan meraup jutaan rupiah. Jaro dan kawan kawan merasa curiga terhadap satar, karena burung daranya yang bernama gundala setiap mau hinggap terbang kembali, akhirnya mereka menemui satar untuk menginterogasi dan menggeledah pakaian satar untuk membuktikan bahwa satar bermain curang dalam pertaruhan burung dara, satar tidak mau di geledah dengan alasan dia tidak merasa bermain curang ! jarwo dkk memaksa menggeledah tubuh satar, akhirnnya di temukan pusaka kecil di saku satar! dengan rasa jengkel jarwa dkk merasai di curangi satar, akhirnya menghajar satar, dan jarwo amat sangat marah dan emosi , diluar kendali tiba tiba jarwo menyembelai burung dara dan menghunuskan pisau je perut satar, akhirnya satar terluka parah di bagian perut!, melihat ada pertengkaran, akhirnya drajat mantan pacar istri satar berusaha memisah agar tidak terjadi pertengkaran lagi, setelah jarwo dkk meninggalkan arena pertaruhan burung dara, drajat terkejut ternyata yang ditusuk pisau adalah satar ,drajat berusaha membawa satar kerumah sakit , tapi satar tidak mau karena merasa ajalnya sudah dekat, akhirnya satar meminta maaf kepada drajat atas perbuatannya memukuli drajat, dan satar memanggil manggil sahada istrinya dengan tujuan juga mau minta maaf, begitu istrinya tiba, satar memegang tangan drajat dan sahada di letakan diatas dadanya sambil berkata, tetesan darah merpati ini sebagai bukti cinta kalian berdua abadi! kemudian satar menghembuskan nafas yang terakhir! dengan spontan sahada teriak memanggil suaminya mas SATARRRRRR !

Комментарии

Информация по комментариям в разработке