Kalima Sada Murca

Описание к видео Kalima Sada Murca

Dari episode ini dapat diambil pelajaran dan peringatan penting bagi para pemimpin Negara untuk seialu memprioritaskan kesejahteraan rakyatnya, dan dalam menjalankan tampuk kepemimpinannya harus ada keseimbangan peran dan perhatian sisi Umaro dan Ulama agar aspek lahiriah dan batiniah dapat terbangun bersama berdampingan secara seimbang. Apabila Pimpinan suatu Negara berat sebelah dalam dua hal tersebut, seperti dalam episode ini Pandawa lebih mementingkan pembangunan sisi batiniah saja dan mengesampingkan kebutuhan rakyatnya, akan menyebabkan Negara seolah-oiah tidak mempunyai Pimpinan dan menjadi lemah. Kalimasada sebagai pusaka Pandawa sumber kekuatan Raja Puntadewa dalam mengendalikan pemerintahan di Amarta hilang dicuri, akibatnya hukum dan keadiian menjadi samar dan tatanan masyarakat dan Negara menjadi kacau. Dalam keadaan genting tersebut, ternyata para wanita (Srikandi dan para prajurit wanita) bisa tampil sebagai bhayangkari menangani masalah Negara.
Kaiimusada hilang dicuri oleh pencuri yang mempunyai kemampuan dan kesaktian tinggi (Mustakaweni) sehingga Srikandi dan Priyambada harus berupaya merebut kembali sekuat tenaga dan terpaksa menitipkan Pusaka Kalimasada kepada Petruk. Petruk menggunakan kesempatan, Kalimasada yang sakti itu digunakan untuk mengubah dirinya menjadi sakti dan menguasai kerajaan Nrancang Kencana sebagai sarana untuk memperingatkan para raja-raja yang karena kekuasaannya justru melupakan rakyat kecil. Petruk bergelar Prabu Tong-tongsot Belgeduwelbleh.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке