Begini RAPBN 2025 ? Disiapkan Hadapi Tantangan

Описание к видео Begini RAPBN 2025 ? Disiapkan Hadapi Tantangan

Begini RAPBN 2025 ? Disiapkan Hadapi Tantangan

Sedia payung sebelum hujan. Pepatah ini memiliki makna penting agar kita memilih jalan untuk senantiasa antisipatif dengan segala keadaan.
Bertolak dari pepatah tersebut, kita perlu waspada terhadap sejumlah indikator sektor keuangan yang menunjukkan tren kurang baik. Apa saja tandanya?

Sejak dua tahun lalu, nilai tukar (kurs) Rupiah terus bergerak naik, semua dari Rp 14.000 an/ Dolar Amerika Serikat (USD) pada tahun 2022, terus merangkak Rp 14.500- 15.000 an/US$ di tahun 2023, dan pada semester 1 2024 ini berada di level Rp 15.400-16.400 an/US$.

Untuk membantu pemerintah memiliki kelonggaran dalam bergerak, khususnya pada pemerintahan ke depan menghadapi sentimen negatif dari eksternal, khususnya pada sektor keuangan, posisi Badan Anggaran DPR terhadap sejumlah asumsi ekonomi makro dan postur RAPBN 2025, antara lain;

1. Target pertumbuhan ekonomi di patok pada kisaran 5,1 - 5,5 persen.

2. Tingkat inflasi pada kisaran 1,5 -3,5 persen

3. Nilai tukar (kurs) Rp/US$ Rp 15.300-15.900

4. Yield SBN 10 tahun 6,9 - 7,2 persen

5. Harga minyak mentah Indonesia 75-80

6. Lifting minyak bumi 580-605 ribu barel

7. Lifting gas bumi 1.003-1.047 setara ribu barel

Asumi tersebut sesungguhnya tidak terpaut signifikan dari usulan asumsi ekonomi makro yang diusulkan oleh pemerintah kepada DPR, semisal, kurs batas atas Banggar DPR pada posisi Rp 15.900 sementara pemerintah Rp 16.000.

Namun pemerintah sepakat batas atas kurs menjadi Rp 15.900, agar ada upaya pengendalian Rupiah yang lebih signifikan, sebagaimana disampaikan oleh pemerintah pada konferensi pers bersama Menko Perekonomian dan Menkeu pada pagi tadi.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке