LYANA MANURUNG - ANDUNGNI TUBUNI PARJUJI (Official Music Video)

Описание к видео LYANA MANURUNG - ANDUNGNI TUBUNI PARJUJI (Official Music Video)

Perkenalkan saya Lina Situngkir, lahir di Bukit Tinggi (Sumatera Barat), namun dibesarkan di Samosir. Saya anak kedua dari 9 bersaudara. Semasa hidup Bapak saya (yang telah almarhum), beliau bekerja sebagai seorang pedagang pakaian di Bukit Tinggi, lalu pindah ke Medan beralih pekerjaan menjadi seorang supir angkutan kota (angkot). Dari yang pernah memiliki beberapa angkot, rumah, dan tanah, keluarga kita sampai ngga lagi punya apa-apa. Semua habis karena Bapak saya jatuh ke dalam candunya perjudian.

Sampai kita tinggal di gubuk/ numpang di tanah orang, di tengah sawah. Makan susah, sekolahpun harus berhutang sana-sini. Tadinya Bapak seorang supir angkot, jadi calo alias tukang kutip setoran angkot di terminal Kp. Lalang, Medan. Saya diasuh sama nenek (Ompung) saya di Samosir dan adik saya yang nomor 6 diasuh sama paman (bapa tua) saya yang tinggal di Jakarta. Begitulah kami berpencar di beberapa tempat, Medan, Samosir, dan Jakarta.

Kisah lagu ini adalah cerita flashback ke Bulan Mei tahun 1995, saat saya berulang tahun yang ke-15. Saya sedang cuci piring di tepi Danau Toba. Dari jauh saya melihat bapak saya datang membawa roti kaleng Khong Guan dan kado ulang tahun, sepatu Girvi, kaos kaki ketat (maklum tahun 1980, masa saya sekolah, banyak kaos kaki yang kualitas rendah sampai harus dipasang karet supaya ngga molor). Bukan itu saja, Bapak ngeluarkan cincin bermata pink dan memeberikannya saat kami jalan dari danau menuju rumah. Itulah ulang tahun saya yang paling berkesan sepanjang perjalanan hidup saya sampai hari ini.

Selama sepuluh tahun di Samosir, saya hanya ketemu orang tua dua kali dalam setahun, saat libur panjang sekolah dan saat Natal. Kadang malah hanya satu kali, pas libur panjang sekolah. Rasanya dipeluk orang tua sejak umur 5 tahun, tidak terlalu saya rasakan. Saat remaja itulah saya menjerit dalam hati: "Kapan ya Tuhan, Bapakku bisa berubah? Dalam hati menjerit, kenapa ya Tuhan hidup kami sesusah ini? Tangisanku, 29 tahun yang lalu, tercurah di lagu ini. Semoga lagu ini menjadi berkat dan inspirasi bagi pecinta musik, khususnya bagi pendengar yang relate dengan kisah saya.

Tapi, ada juga kenangan indah bersama almarhum Bapak; habis makan malam biasanya Bapak nanya kita mau sekolah/ kuliah dimana nantinya, ambil jurusan apa. Atau saat Bapak nyanyi pecah suara 1,3,5 sambil main gitar. Dulu saya kirain Bapak ngada-ngada bilang kalau nyanyi lagu Batak, harus pecah suara 1,3,5; ternyata memang ada. Atau kalau kita lagi sakit, pasti beliau manjain dengan makanan enak bilang gini: "Apa samamu inang? Rendang ma? Apple ma? Bakso?? Semua makanan yang enak-enak disebutin. Pulang ke rumah tengah malam, suka bawain kita makanan, kalau pas ada duit tentunya.

Semoga kisah ini menguatkan, seburuk-buruknya Bapak kita, beliau tetap perpanjangan Tuhan untuk kita hadir di dunia ini. Sayangi Bapak kita terlepas dari semua kekurangan mereka. Karena susah senangnya hidup kita, ada maksud Tuhan di dalamnya. Justru saat remaja itulah karakter saya dibentuk Tuhan, menjadi anak yang tahu diri.

Terima kasih yang tak terhingga buat adek kami @VidoSagala yang menghidupkan kisah ini dalam sebuat notasi lagu yang indah. Hanya kata terima kasih yang bisa kakak berikan samamu ya dek, dan sepenggal doa: "Tuhan memberimu umur yang panjang. Memberkati hidupmu di dunia ini dan memberikan keselamatan di akhirat nanti."

Terima kasih buat edaku @LyanaOppo telah membawakan lagu ini dengan indah, buat itoku Bapak Arya. Eda Br. Tambunan di Sampit, parumaen, dan amangbao. Beberapa keluarga yang terlibat dalam pembuatan karya ini. Terima kasih atas jerih payahnya, Tuhanlah yang membalaskan dengan berlipat ganda.

“ANDUNGNI TUBUNI PARJUJI”
Written by: Lina Situngkir   / melinasitungkir   & Vido Sagala   / vido_sagala  
Music Arrangement by: Vido Sagala   / vido_sagala  
Hadi Sudrajat, & Pardi Sihaloho   / pardingotan_sihaloho  
Mix & Mastering:   / indrafffff  
Studio & Videography:   / manobprod  

Executive Producer: Edi M. Silitonga   / edi_c_silitonga  

Legal Support by: Bertua Putra Tambunan, S.H Kantor Hukum DBS Nirwasita & Rekan ([email protected])

Lyric:
Tatap au amang tubum naung simbur jala naung marroha
Di parniulaonmu na sailaon
Jotjot damang lomos nang tarrimas hata
So tarandungkon au di dokdokni pambahenanmon
Mangapian au amang marnida halak

Ulahon damang ma sude na denggan di parngoluan on
Diparjujionmu na sailaon mambolokkon sinari ni da inang i
So tarandungkon au di dokdokni pangalahom
Unduk simalolongki marnida halak

Paubama amang parsinuan
Pangalaho nang pangalakkami
Paubama amang parsinuan
Harohaon dohot parniulaonmi
Marhoi-hoi da inang i humongkop hami
Hape damang marsonang-sonang
Marpuas-pais dainang i marmudu hami
Hape damang so ada hurang

Huhaholongi ho di sude hagaleonmu
Sai disondangi Tuhan i ma lakkami
Ale damang parsinuan!

Комментарии

Информация по комментариям в разработке