OGOH - OGOH DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL ÇAKA 1941

Описание к видео OGOH - OGOH DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL ÇAKA 1941

Yowana Padangtegal
Present
.
Konsep : "ROAD TO ORGANIC" #2
Tema : "PANCA MAHA BHUTA"
.
PERTIWI
ST. Padangtegal Kelod

Diceritakan Raja Bali saat itu yang bergelar Sri Maharaja Jaya Kasunu. Beliau hendak melaksanakan Dewa Yadnya dengan sloka besar (Utamaning Utama). Dimana seluruh rakyat Bali saat itu diperintahkan untuk mempersiapkan Dewa Yadnya yang sangat besar. Sayangnya saat melakukan persiapan upacara dengan membabat hutan beserta isinya dengan sewenang - wenang.

Singkat cerita seluruh komponen Yadnya sudah lengkap. Hingga tiba saatnya pelaksanaan Yadnya dilakukan. Yadnya akan dilaksanakan, Tiba - tiba gempa bumi dan badai yang dahsyat terjadi di wilayah tersebut. Tiba - tiba datang pasukan Bhuta Kala yang merupakan pemurtian dari Dewi Maha Kali. Mereka murja dengan tindakan manusia yang sewenang - wenang terhadap alam. Yang lebih parahnya lagi Maha Raja Jaya Kasunu tidak melaksanakan caru sebagai penyomya Bhuta Kala sebelum melakukan Yadnya.

Yadnya Utamaning Utama tersebut menjadi hancur dan porak - poranda. dan pada akhirnya dilaksanakan Guru Piduka untuk memohon maaf kepada Dewi Maha Kali.
.
APAH
ST. Putra Maha Dipta
Br. Padangtegal Tengah

Judul
"MEMBAH"

Tenang, Hening, dan Damai
merupakan penggambaran unsur air yang mengalir disetiap perjalannya sebagai pembentukan dua unsur yang ditransformasikan dalam wujud visual wanita.

Penyatuan karakter wanita yang lembut dan keras direpresentasikan oleh manusia dalam wujud sanghyang, sebagai wujud ucap syukur dalam menjaga keseimbangan antara alam semesta dan manusia, dengan air sebagai media pengantar sumber kehidupan di tanah ibu pertiwi.

.
BAYU
ST. Padangtegal Kaja

Judul
"TUMPEK UYE (Tumek Kandang)

Dikisahkan di Trena Jenggala nagantung terdapat hutan suci yg bernama bukit Unggaran. Bukit Unggaran memiliki artefak religius dengan bentuk Lingga Yoni. Lingga Yoni terbentuk dengan vibrasi pasupatinya melahirkan kesuburan dan kehidupan. Kehidupan itu tercermin dalam lingkup mandala suci wanara wana. Di Mandala suci wanara wana hidup sesosok totem personifikasi Dewa Bayu.

Totem itu adalah kera, kera suci yg memiliki bentuk yg berbeda sebagai perwujudan bayu. Dalam kontek futuristik kera totem menjadi “bayu” atau energi Trena Jenggala yg menghantarkan pada tercapai masa keemasan dan kesejahteraan. Untuk menghormati totem Bayu tersebut, masyarakat Trena Jenggala (Padangtegal) melakukan upacara setiap Rahina Tumpek Uye di Mandala Suci Wanara Wana (Monkey Forest).

Bersambung di Komentar...............

Комментарии

Информация по комментариям в разработке