Tutorial Sekar Macapat Vol.1: Asmarandana

KHP Kridhomardowo Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, kali ini akan menghaturkan salah satu Sekar Macapat yang keempat, yaitu Sekar Asmarandana. Kata Asmarandana berasal dari kata asmara yang berarti senang atau cinta, dan juga kata dana yang mengandung makna memberi. Sekar Asmarandana sebagai penggambaran manusia muda yang telah memasuki masa dewasa, lalu tibalah waktunya merasakan jatuh cinta. Sekar Asmarandana memiliki watak menarik, senang, cinta, dan juga berarti rasa hati yang tidak menentu.
Di dalam Sekar Asmarandana, terdapat aturan atau patokan tembang, yaitu Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu. Dalam satu bait Sekar Asmarandana, terdapat 7 baris dengan keterangan sebagai berikut:
Baris pertama, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “i”.
Baris kedua, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris ketiga, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “e” atau “o”.
Baris keempat, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris kelima, Guru Wilangan terdapat 7 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Baris keenam, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “u”.
Baris ketujuh, Guru Wilangan terdapat 8 suku kata, dengan Guru Lagu jatuh pada suara “a”.
Pada kesempatan kali ini, akan disajikan contoh Sekar Asmarandana yaitu Sekar Macapat Asmarandana Slobog, Laras Pelog Pathet Barang. Sampai jumpa di video selanjutnya yang akan menyajikan Sekar Macapat Gambuh dan selamat menyaksikan.
_____
Narator: MP. Widyo Wasiranto
Nyekar Macapat: MB. Lokasari
Penggender: MJ. Sri Kawuryan