Dulu Ada Pierre Tendean Sekarang Ada Enzo Zenz Allie

Dulu Ada Pierre Tendean Sekarang Ada Enzo Zenz Allie

Letnan Dua Enzo Zenz Allie baru saja menyelesaikan pendidikan komandonya di Kopassus. Bahkan dia menyelesaikan pendidikan komandonya dengan torehan prestasi, jadi lulusan terbaik.

Enzo dikenal sebagai perwira blasteran. Wajahnya ganteng. Dia keturunan Perancis. Punya darah Perancis dari garis sang ayah. Dan bicara perwira blasteran, dulu juga ada perwira blasteran yang cukup terkenal dan moncer karirnya. Dia bernama Pierre Andreas Tendean.

Tendean juga sama seperti Enzo, perwira blasteran yang berwajah ganteng. Jika Enzo punya darah Perancis dari sang ayah, maka Tendean punya darah Perancis dari sang ibu. Tendean dibesarkan di Korps Zeni. Lulusan Atekad Bandung.

Karir Tendean cukup moncer. Malang melintang dalam operasi Dwikora, kemudian ditarik menjadi Ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Sayang ia gugur dalam usia muda. Gugur sebagai perisai sang atasan yang mau diculik komplotan G30S PKI pada dini hari 1 Oktober 1965.

Kini jejak Tendean hanya sebuah cerita. Hanya bisa dikenang lewat buku dan ingatan. Juga lewat monumen yang mengabadikan jasa, pengabdian dan pengorbanannya di Lubang Buaya. Dicatat sejarah sebagai salah satu Pahlawan Revolusi. Padahal jika saja Tendean tak jadi korban dalam tragedi G30S PKI, mungkin karirnya akan melesat. Sangat mungkin ia pensiun dengan bintang tersemat di pundak. Sayang maut menjemputnya lebih awal.

Sekarang muncul Enzo yang juga punya jejak keturunan hampir mirip dengan Tendean. Dan sangat mungkin, jejak pengabdian Enzo tidak sependek Tendean. Ia punya kans meraih karir melebihi Tendean. Apalagi, sudah diawali dari pendidikan komando yang diikutinya. Menorehkan prestasi sebagai lulusan terbaik pendidikan komando Kopassus yang semua orang pun tahu, seleksi dan pendidikannya sangat berat dan brutal. Kita tunggu saja, apakah sejarah di masa datang  akan mencatat namanya sebagai salah satu Danjen Kopassus.