PARADE PIAU BAKAJANG KAIN

Piau Bakajang Kain adalah kearifan lokal masyarakat Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan yang berupa perahu tradisional. Perahu ini digunakan sebagai medium transportasi adat, terkhususnya untuk Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan. Hingga saat ini Kenegerian Malako Kociak masih aktif memproduksi Piyau Bakajang Kain untuk raja. Selain itu, Piyau Bakajang Kain untuk Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan adalah kearifan lokal yang kembali hadir pada struktur kebudayaan masyarakat, disebabkan penabalan kembali tokoh raja.

Pada gelaran Karimba Fest 2024 diawali dengan parade Piau Bakajang Kain yang dimulai dari dermaga piau Desa Gema, menuju Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri Hulu, Kampar Riau. Dalam iring-iringan Piau Bakajang Kain diiringi musik dari gondang calempong yang bertujuan memeriahkan suasana. Sesampainya di tepian sungai Subayang di desa Tanjung Belit, rombongan disambut tarian Pasombahan sebagai tari penyambutan tamu pada masyarakat. Tari Pasombahan merupakan tari penyambutan tamu yang ditampilkan pada upacara perkawinan, acara penting dalam pemerintahan, hajatan, festival budaya, hari jadi Kabupaten, dan acara perpisahan di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kampar. Makna yang terkandung pada gerak, musik, dan kostum pada tari Pasombahan mencirikan adat budaya masyarakat Kabupaten Kampar.

This project is supported by @iucnsos Integrated Tiger Habitat Conservation Programme, funded by @bmz_bund via @kfw.de

video by: ©KERABAT
@harimaukita @indecon.id @yapeka_id @bbksda_riau