Warga Timor Leste Bersorak! Pemerintah Indonesia Bangunkan Rumah Untuk Mereka

Описание к видео Warga Timor Leste Bersorak! Pemerintah Indonesia Bangunkan Rumah Untuk Mereka

#indonesia #malaysia #bahasaindonesia

=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : www.instagram.com/rezky.anadra
whatsapp : https://bit.ly/3rm3ijt
=========================================

Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah pemerintah Indonesia bangun 2100 rumah untuk penduduk timor leste di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun 2.100 unit rumah untuk para pejuang eks Timor Timur yang bermukim di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Komitmen pembangunan rumah ini merupakan hasil tertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (KPTT) Eurico Gutteres.

"Pemerintah mulai membangun ribuan rumah bagi warga eks Timtim yang berlokasi di Fateleu yang ditandai dengan dilakukan ritual adat pada Sabtu (14/1/2023) lalu".

Pembangunan rumah bagi warga eks Timor Timur dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II.

Penandatangan kontrak pembangunan rumah telah dilakukan beberapa waktu lalu oleh PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi NTT paket II dengan PT Nindya Karya (Persero) dan pekerjaan pembangunan rumah khusus bagi warga pejuang Timor Timur paket III oleh PPK Rumah Susun dan rumah khusus Satker PPK Provinsi NTT dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan ritual adat yang telah dilakukan di depan tokoh masyarakat Fatuleu dan Timitm sebagai tanda dimulainya pembangunan 2.100 unit rumah serta merupakan wujud ikatan kasih dan persaudaraan antara warga Fatuleu dan keluarga besar eks Timor Timur.

Menurut Bupati Korinus Masneno pembangunan 2.100 unit rumah bagi warga eks pejuang Timor Timur bisa terealisasi merupakan hasil perjuangan Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (KPTT) Eurico Gutteres saat bertemu Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan Kabupaten Kupang mendapat alokasi 2.100 unit rumah dari total 52.000 unit rumah yang disetujui Presiden Joko Widodo untuk diberikan kepada para pejuang eks Timor Timur di Nusa Tenggara Timur.
"Rumah yang dibangun memiliki jumlah yang cukup besar sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan rumah warga eks pejuang Timor Timur yang berada di Kabupaten Kupang," kata Korinus Masneno.
Sebelumnya, tokoh kontroversial Eurico Gutteres, pejuang Timor Timur akan menerima penghargaan Tanda Jasa Bintang Utama dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pria kelahiran Waitame, Uatolari, Viqueque, Timor Portugis pada 4 Juli 1969 silam ini dikenal sebagai tokoh pro-integrasi Timor Timur.
Eurico Gutteres pernah menjabat sebagai Wakil Panglima Milisi pro-Indonesia di Timor Leste dan Anggota DPRD Timor Timur Fraksi Golkar para 1999—2004.

Namun pada 2002, ia dituduh terlibat dalam sejumlah pembantaian di Timor Timur, dan merupakan pemimpin milisi utama pada pembantaian pasca-referendum dan penghancuran Kota Dili.

Eurico pun dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman 10 tahun penjara tepat pada November 2002.

Eurico Gutteres lahir pada 4 Juli 1969 di Waitame, Uatolari, Viqueque, Timor Portugis. Ia dibesarkan oleh seorang warga sipil Indonesia lalu dikirim untuk belajar di sekolah Katolik Hati Kudus Yesus di Becora, Dili.
Saat SMA, Eurico putus sekolah dan terlibat dalam kegiatan gangster kecil-kecilan, termasuk menjadi pelindung sebuah tempat judi bola guling di Tacitolu, Dili.

Gubernur Abilio Soares sangat mendukung Gardapaksi, yang kemudian mempunyai catatan panjang dalam pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Pada 1997 dengan ijazah SMA yang konon disediakan oleh militer, Eurico Guterres mulai belajar ekonomi di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang dikelola oleh Filomeno Hornay yang prointegrasi.
Eurico hanya belajar selama tiga semester kemudian menikah dengan kemenakan Uskup Nascimento dari Baucau dan mempunyai tiga orang anak.

Lalu pada April 1999, Eurico menjadi tertuduh utama milisi dalam Pembantaian di Gereja Liquiçá.
Atas tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan selama menjabat sebagai Panglima Pasukan Pejuang Integrasi, Eurico Guterres divonis 10 tahun penjara oleh Mahkamah Agung (MA).

Dari sanalah lahir pemikirannya dari sebelumnya pro-kemerdekaan Timor Timur kemudian menjadi pendukung setia NKRI.
Setelah bebas, Eurico Guterres melanjutkan kuliahnya dan aktif sebagai anggota DPW PAN NTT.

Ia kemudian menjadi Ketua DPP PAN (2010—2015), Ketua DPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur (2010—2015), serta Ketua MPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur (2015—2017).
Lalu pada HUT ke-13 Partai Gerindra, Eurico Guterres bergabung dengan Partai Gerindra, tepatnya pada Sabtu 6 Februari 2021.

Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.

Enjoy-

Комментарии

Информация по комментариям в разработке