Daripada Menerima Kekalahan di Ukraina, Rusia Memilih untuk Luncurkan Nuklirnya, Ancaman ke Barat

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang kepala jaringan TV Rusia menyebut, akan terjadi insiden mengerikan jika nantinya Moskow tak memenangkan peperangan dengan Ukraina.

Rusia disebutnya lebih baik meluncurkan nuklirnya daripada menerima kekalahan di medan perang.

Kepala jaringan TV tersebut mengatakan, banyak yang percaya bahwa Barat akan menang sedangkan Rusia kalah dalam pertempuran tersebut.

Namun menurutnya, hal itu tak akan pernah terjadi.

"Mereka semua percaya bahwa kita akan kalah dan barat akan menang. Mereka tidak mengerti bahwa itu tidak mungkin. Itu tidak mungkin, itu tidak akan pernah terjadi," katanya pada hari Senin.

Hanya ada dua pilihan, menang atau akan berakhir buruk bagi semua umat manusia.

Pernyataan tersebut diduga merujuk para peluncuran nuklir jika Rusia nantinya tidak berhasil dalam konflik.

"Entah kita menang, atau ini akan berakhir buruk bagi seluruh umat manusia, tidak ada cara lain," katanya

Berita ini muncul di tengah laporan bahwa Rusia akan segera memiliki 50 rudal nuklir baru yang mengisyaratkan ancaman kepada Barat.

Rudal tersebut mampu menghancurkan semua musuh menjadi kawah nuklir.

Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos dan sekutu setia Putin mengatakan, lusinan rudal Sarmat-2 baru tersebut berukuran 14 lantai dengan berat 208 ton.

Rudal balistik antarbenua itu bahkan memiliki jangkauan 11.200 mil.

Sehingga dapat menyerang target dengan kecepatan 15.880mph setelah terbang di luar angkasa atau melalui kutub utara atau selatan.

Sebagai demonstrasi kekuatan Sarmat, ia memamerkan rekaman lubang sedalam 26 kaki dan lebar 66 kaki yang disebabkan oleh salah satu rudal ketika ditembakkan tanpa hulu ledak.

(Tribun-Video.com/dailymail.co.uk)

Artikel ini telah tayang di dailymail.co.uk dengan judul 'Either we win or this will end badly for all of humanity': Putin's state TV stooges warn Russia will unleash nuclear war rather than accept defeat in Ukraine

https://www.dailymail.co.uk/news/arti...

Host: Tini Afshin
VP: Sigit Setiawan

#Rusia
#Invasi